Mohon tunggu...
Aulia Fara
Aulia Fara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Sanitasi Sehat dalam Pencegahan Stunting Balita

22 November 2024   00:23 Diperbarui: 22 November 2024   04:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fahum.umsu.ac.id/blog

Sanitasi sehat sangat berperan penting dalam pencegahan stunting pada balita, dan pendekatan Health Belief Model (HBM) memberikan kerangka untuk memberi bagaimana keyakinan masyarakat dapat mempengaruhi perilaku mereka yang berkaitan dengan stunting. 

Stunting merupakan permasalahan kondisi yang gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada anak terutama balita. Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya asupan gizi, dan infeksi yang berulang, atau sering berkaitan dengan lingkungan yang tidak mendukung sanitasi atau kebersihan lingkungannya. 

Dalam artikel ini, menekankan bawa sanitasi yang baik, termasuk akses terhadap air bersih dan fasilitas toilet yang layak, serta dapat mengurangi resiko penyakit infeksi seperrti diare, yang sering kali menjadi penyebab utama dalam permasalahan stanting ini.

Melalui pendekatan Health Belief Modal (HBM), kita dapat memahami alasan mengapa sebagian orang tidak mengambil tindakan untuk meningkatkan sanitasi atau kebersihan lingkungan. Misalnya, jika masyarakat tidak merasa rentan terhadap resiko stunting atau tidak memahami seberapa serius dampaknya, mereka mugkin kurang termotivasi untuk menjaga kesehatan dalam sanitasi yang lebih baik. 

Artikel tersebut juga menunjukan bahwa dengan meningkatkan pemahaman tentang perceived susceptibility dan perceived severity ini, dapat mendorong masyrakat untuk lebih pedului terhadap kondisi sanitasi mereka. Selanjutnya, Health Belief Modal (HBM) juga menyoroti pentingnya perceived benefits dari tindakan pencegahan. 

Dalam pembahasan ini juga, orang tua harus memahami bagaimana pentingnya menjaga sanitasi yang baik, sehingga dapat meningkatkan kesehatan anak mereka dan mencegah terjadinya stunting, dan mereka akan lebih cenderung untuk melakukan perubahan agar hal tersebut tidak terjadi. Namun, ada juga perceived barriers yang perlu diatasi, seperti kurangnya pengetahuan atau sumber daya untuk menjaga sanitasi yang baik ini.

https://fahum.umsu.ac.id/blog
https://fahum.umsu.ac.id/blog

Oleh karena itu, edukasi dan dukungan komunitas sangat diperlukan untuk membantu masyarakat untuk mengatsai hambatan-hambatan stunting ini. Edukasi dapat memberikan informasi yang jelas dan relevan, sedangkan komunitas dapat menyediakan sumber daya dan bantuan yang praktis. Kampanye kesehatan masyarakat dan penyuluhan dapat berfungsi sebagai pengingat bagi orang tua untuk menjaga kebersihan lingkungan. 

Dengan membrtikan pelatihan dan dukungan, kita dapat menyakinkan keyakinan masyarakat bahwa mereka mampu melakukan tindakan pencegahan yang diperrlukan untuk melindungi anak-anak mereka dari stunting. 

Artikel ini menjelaskan bahwa antara sanitasi sehat dan pendekatan Health Belief Modal (HBM) dapat menjadi strategi yang efektif dalam pencegahan stunting pada balita. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya sanitasi sehat dan memebrikan dukungan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi yang akan datang.

Referensi :

Rahayuwati, L  Ibrahim,., Hendrawati, S., Sari, C,W,M.,Yani,D,I., Pertiwi,A,S,P & Fauziyyah,R,N,P. (2022) Pencegahan Stunting melalui Air Bersih, Sanitasi, dan Nutrisi

Arring,O,D'.,& Winarti E (2024) Peran Sanitasi Sehat dalam Pencegahan Stunting, Tinjauan Literatur berdasarkan Health Belief Model

Aulia Fara Az-zahra

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun