Dari beberapa fakta diatas, kita bisa mengambil hikmah bahwa setiap pemimpin memiliki ciri khasnya tersendiri dalam memimpin. Baik dan buruknya mereka selama mengemban amanah, tentunya merupakan sifat alami sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan apalagi karena pada dasarnya mereka juga ingin mempertahankan kekuasaan atau "ingin terus menang" dari oposisi. Haus akan tahta memang tidak ada habisnya, maka diperlukan suara lantang dan pemikiran kritis rakyat sebagai pihak yang seharusnya paling berwenang dalam menentukan  arah pemerintahan negaranya untuk terus memberi peringatan kepada mereka agar tidak terus menerus menyalahgunakan kekuasaan yang akhirnya menimbulkan kerusakan konstitusi negara dan memberikan situasi tidak menyenangkan didalam negeri. Â
Tulisan ini merupakan hasil kolaborasi antara penulis dan sahabat penanya asal Bangladesh, Mohammad Mahin Uddin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H