Berdasarkan keterangan dari kepemimpinan pondok dan kepala sekolah di pondok pesantren al munawaroh, lembaga tersebut juga menfasilitasi prinsip dan nilai-nilai Kurikulum Merdeka agar sesuai dengan standar akademik dan religius pesantren, diperlukan pendekatan yang seimbang antara pemenuhan standar pendidikan nasional dan pemeliharaan nilai-nilai keagamaan yang kuat, dengan langkah-langkah seperti berikut : a.) Kontekstualisasi Nilai Agama dalam Pembelajaran seperti Integrasi Nilai Islami dan Pengembangan Karakter Berbasis Akhlak Islami. b.) Pendekatan Terpadu: Ilmu Dunia dan Akhirat seperti Balancing Secular and Religious Education dan Pengembangan Kurikulum Holistik. c.) Penguatan Nilai Lokal dan Adat Pesantren seperti Incorporating Local Wisdom (Pesantren biasanya memiliki tradisi keilmuan dan sosial yang khas). d.) Pendidikan Berbasis Komunitas seperti melibatkan elemen-elemen komunitas pesantren dalam pendidikan, Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Agama, dan Kolaborasi dengan Ahli Agama. e.) Evaluasi dan Penilaian yang Menekankan Nilai Religius seperti Penilaian Berbasis Karakter dan Agama dan Pendidikan Inklusif. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, pesantren dapat memanfaatkan fleksibilitas "Kurikulum Merdeka" untuk memajukan standar akademik tanpa mengorbankan identitas religius yang menjadi ciri khas pendidikan pesantren.
Harapan untuk masa depan dalam penerapan Kurikulum Merdeka di pesantren al munawaroh sangat besar, karena pendekatan ini menawarkan fleksibilitas dan inovasi dalam pendidikan. Beberapa harapan utama meliputi:
Kontekstualisasi Pendidikan Agama dan Umum
Kurikulum Merdeka memungkinkan pesantren untuk mengintegrasikan pendidikan agama dengan kurikulum umum secara lebih fleksibel. Pesantren bisa menyelaraskan nilai-nilai keagamaan dengan keterampilan modern seperti teknologi, literasi digital, dan kewirausahaan.
Peningkatan Keterampilan Abad 21
Kurikulum ini diharapkan akan membantu santri mengembangkan keterampilan kritis seperti berpikir analitis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Selain itu, santri juga akan lebih siap menghadapi tantangan di era globalisasi.
Kebebasan dalam Pembelajaran
Pesantren diharapkan bisa menerapkan pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik, dengan memberikan kesempatan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ini akan membantu santri mengembangkan potensi mereka dengan lebih maksimal.
Pengembangan Karakter Islami dan Nasionalisme
Kurikulum Merdeka tetap menekankan pendidikan karakter, sehingga diharapkan dapat memupuk nilai-nilai Islami yang kuat di kalangan santri, sambil mengembangkan rasa cinta tanah air dan tanggung jawab sosial.
Kolaborasi dengan Pihak Eksternal