Mohon tunggu...
Aulia DikaZahra
Aulia DikaZahra Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi STEI SEBI
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi STEI SEBI

Selanjutnya

Tutup

Financial

Emas sebagai Instrumen Investasi di Masa Pandemi

19 Agustus 2021   23:59 Diperbarui: 19 Agustus 2021   23:59 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, Covid-19 telah menjadi sumber keprihatinan besar bagi masyarakat Indonesia. Masalah yang terus terjadi, hingga banyak kerugian yang diakibatkan oleh Covid-19 mempengaruhi perekonomian Indonesia. Pembangunan ekonomi suatu negara bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Nanum, saat ini PDB Indonesia menyentuh angka -0,74%. 

Perekonomian sedang mengalami resesi. Terdapat berbagai kekhawatiran yang mucul di masyarakat, termasuk urusan investasi.  Adanya Covid-19 membuat masyarakat ragu dalam melakukan investasi. Hal ini karena kondisi perekonomian dunia tidak sedang dalam kondisi baik.

Investasi merupakan penyimpanan beberapa harta kekayaan masa ini untuk mendapatkan laba pada masa mendatang. Selalu ada dua sisi dalam berinvestasi, yaitu keuntungan dan resiko. 

Saat berinvestasi, hukum yang berlaku adalah semakin tinggi keuntungan, semakin besar risiko yang harus ditanggung investor. Sementara banyak calon investor yang ingin berinvestasi, ketersediaan produk investasi yang ada dalam berbagai bentuk dan jenis merupakan faktor yang menghalangi investor untuk mengambil keputusan produk investasi.

Tujuan dari investasi adalah untuk menghasilkan uang, meningkatkan nilai uang dan kekayaan investor, baik sekarang maupun di masa depan. Secara khusus, investor memiliki tujuan dan latar belakang yang berbeda. Memang, setiap investor memiliki kekuatan finansial yang berbeda dalam hal kepribadiannya. Ini adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan Ketika seorang investor memilih beberapa bentuk investasi.

Dikutip dari riset searching for safe-haven assets during the Covid-19 pandemic, tahun 2020 dijelaskan bahwa mencari aset safe-haven adalah solusi yang tepat dan penting pada saat pandemi Covid-19. Dampak mendalam dari krisis ini menyebabkan investor di seluruh dunia menderita kerugian dengan demikian permintaan untuk aset safe-haven menjadi mendesak. Salah satunya dari aset safe-haven  ialah emas.

Emas merupakan logam mulia yang paling banyak dicari oleh investor. Emas juga dapat digunakan sebagai koleksi atau perhiasan. Investasi emas mempunyai beberapa faktor dianggap tepat dalam berinvestasi,  

(1) Zero inflation effect, nilai emas cenderung stabil meskipun terjadi inflasi, 

(2) likuiditas, emas mudah dicairkan sewaktu-waktu, 

(3) jumlah terbatas, permintaan tidak terbatas, 

(4) emas tahan terhadap segala kondisi cuaca, 

(5) tidak ada penurunan harga, nilai emas dalam jangka pendek dapat berfluktuasi, namun dalam jangka panjang nilainya akan terus meningkat.

Berdasarkan grafik di atas, harga emas terus mengalami kenaikan dalam 10 tahun terakhir. Ekonomi global sedang resesi, tetapi harga emas terus mengalami kenaikan ditengah pandemi Covid-19. Investasi emas merupakan investasi yang cukup aman di masa pandemi Covid-19 untuk masa depan sebagaimana telah dipaparkan di atas mengenai faktor yang mendukung investasi emas dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk investasi. 

Pada saat ini, masyarakat dengan mudah untuk berinvestasi emas karena jenisnya beragam. Seperti dalam bentuk perhiasan, emas batangan hingga emas digital. 

Tidak hanya itu, saat ini lembaga keuangan bank dan non bank juga menyediakan program tabungan emas untuk para nasabah. Pegadaian Syariah merupakan salah satu contoh lembaga keuangan non bank yang memberikan program tabungan emas dengan cara menitipkan saldo emas berupa tabungan uang yang nantinya akan dikonversi menjadi emas.  

Dalam tabungan emas, bila sewaktu-waktu nasabah mau menjualnya itu bisa dilakukan dengan buyback di aplikasi Pegadaian Digital minimun 1 gram. Sedangkan dalam lembaga keuangan bank, dikutip dari riset peluang investasi emas jangka panjang melalui produk BSM cicil emas, pada tahun 2016 mengatakan bahwa pada Bank Mandiri Syariah memiliki 2 produk emas yaitu gadai emas dan cicil emas. Perbedaan keduanya sebagai berikut.

 

No

Nama produk

Gadai Emas

Cicil Emas

1

Nasabah sudah memiliki emas

Nasabah belum memiliki emas

2

Disimpan di Bank sebagai jaminan atas hutang

Disimpan di Bank sebagai jaminan atas angsuran pembiayaan

3

Menggunakan akad Qard

Menggunakan akad Murabahah

4

Adanya biaya perawatan

Tidak ada biaya perawatan, hanya ada biaya administrasi serta asuransi pada awal akad

5

Diambil Ketika nasabah sudah melunasi hutang sesuai jangka waktu

Emas dapat diambil Ketika angusuran telah lunas

6

Tidak ada batas pada beat emas yang akan digadai

Terdapat batas pada berat emas yang akan dibeli

                                          

Berdasarkan perbedaan di atas dapat diketahui bahwa gadai emas dan cicil emas merupakan dua produk emas yang berbeda. Produk ini dapat dimanfaatkan oleh siapapun dari berbagai macam kalangan masyarakat. Karena produk ini dikhususkan untuk nasabah yang ingin memiliki logam mulia emas dengan mekanisme pembayaran yang mudah.                                                                                                                                                                                                  

Berbicara mengenenai investasi emas ditengah pandemi, penulis mengutip dari riset analisis produk keuangan untuk investasi dimasa pandemi Covid-19, tahun 2021 menunjukkan bahwa emas menjadi pilihan produk keuangan untuk investasi di masa pandemi Covid-19, dengan perolehan prosentase sebesar 78% karena cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang , resikonya yang kecil dan kepemilikan emas tidak dikenakan pajak. 

KESIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menurun hingga menyentuh -0,74% pada kuartal ke-1 tahun 2021. Ekonomi global sedang resesi, tetapi harga emas terus mengalami kenaikan ditengah pandemi Covid-19. Emas merupakan logam mulia yang paling banyak dicari oleh investor. Emas juga dapat digunakan sebagai koleksi atau perhiasan.

Investasi emas merupakan investasi yang cukup aman di masa pandemi Covid-19, hal ini karena Zero inflation effect, nilai emas cenderung stabil meskipun terjadi inflasi dan tidak ada penurunan harga, nilai emas dalam jangka pendek dapat berfluktuasi, namun dalam jangka panjang nilainya akan terus meningkat. Serta kelebihan emas yang dapat dijadikan aset save-haven dan kepemilikannya tidak dikenakan pajak.

 

REFERENSI

Suryani, N. (2021). Analisis Produk Keuangan Untuk Investasi Dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, 2(1), 47-55.

Ningsih, L. A. (2020). EKSISTENSI INVESTA SI EMAS SEBAGAI INVESTASI IDEAL DITINJAU DARI PENDEKATAN MUAMALAH. Jurnal AL IQTISHAD, 2(01).

Wahyuni, A. N., Wahyudi, S., & MUHARAM, H. (2014). Analisis Perbandingan Kinerja Investasi Emas Dan Investasi Saham Selama Masa Inflasi 1994--2013 (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Fauziah, A., & Surya, M. E. (2016). Peluang investasi emas jangka panjang melalui produk pembiayaan BSM cicil emas (studi pada bank syariah mandiri KC Purwokerto). Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 57-73.

Ji, Q., Zhang, D., & Zhao, Y. (2020). Searching for safe-haven assets during the COVID-19 pandemic. International Review of Financial Analysis, 71, 101526.

BPS

Gold Price

KBBI                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun