Mohon tunggu...
aulia dewi anggreini
aulia dewi anggreini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangi Penggunaan Plastik, Mahasiswa KKN UNNES Giat 2 Manfaatkan Pelepah Pisang Jadi Polybag Ramah Lingkungan

14 September 2022   11:55 Diperbarui: 14 September 2022   12:30 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM Universitas Negeri Semarang telah melaksanakan program KKN dengan inovasi baru sebagai wujud pertanggung jawaban dalam menyalurkan atau membagikan ilmu agar permasalahan sosial yang ada di masyarakat dapat teratasi. 

Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa adalah slogan yang bercita-cita mewujudkan desa yang tercukupi SDA dan SDMnya. salah satunya adalah mengenai penghijauan ramah lingkungan untuk membangun desa.

Ada beberapa langkah penghijauan yang bisa di ambil untuk memperlambat laju pemanasan global. Salah satu hal yang dilakukan banyak orang di perkotaan adalah menanam tanaman pot di ruang-ruang kecil.

Namun, pot yang biasa digunakan masih terbuat dari plastik. Padahal, plastik ini juga merupakan salah satu sumber pencemaran karena dapat terurai dari dalam tanah.

Ternyata hal ini bisa diatasi dengan memanfaatkan pelepah pisang untuk membuat pot ramah lingkungan. 

Inovasi ini dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Balai Desa Pecangakan, Senin (12/09/2022) yang diprakarsai oleh Dwike Puji Lestari Mahasiswa Biologi yang mencoba mengolah pelepah pisang menjadi kantong atau pot ramah lingkungan, terutama untuk tanaman apotek hidup dikalangan Ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar desa Pecangakan. Comal Pemalang. Sebagain besar masyarakat masih menganggap pelepah pisang hanya sampah yang tidak berguna.

Dwike mengaku, jika inovasi tersebut bisa digunakan sebagai pengganti polybag tanaman yang biasanya terbuat dari plastik.

"Kalau polybag plastiknya kan dibuang dan menimbulkan sampah. Kalau ini bisa langsung ditanam di dalam tanah. Jadi, Pelepah pisang dipotong sesuai selera ukuran, terbagi menjadi dua, lalu, sisi-sisinya dikat dengan pelepah pisang kering agar kuat, dari samping, belakang, dan kanan kiri. 

Kemudian bisa diisi dengan pupuk kompos, dimasukkan tanaman apotek hidup. Kalau jadi pot juga bisa, bawahnya tinggal diberi tatakan saja," ungkapnya.

Selain itu, inovasi buatan Dwike dan tim ini diklaim lebih kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun