Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ancaman Pengurukan Lahan yang Disamarkan di Wilayah Pesisir Melalui Pemancangan Bambu Dan HGB Manipulatif

21 Januari 2025   09:20 Diperbarui: 21 Januari 2025   09:20 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot https://www.youtube.com/watch?v=9_WmIZQpSrg&t=19s

Kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya kombinasi tekanan publik, intervensi hukum, dan kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat pengurukan lahan.

JUntuk mengatasi ancaman pengurukan lahan pesisir, diperlukan langkah kolektif dari berbagai pihak. Pemerintah harus memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi wilayah pesisir melalui penegakan hukum yang tegas, penyederhanaan perizinan, dan penguatan regulasi lingkungan. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan melaporkan aktivitas ilegal, sementara media massa dan lembaga swadaya masyarakat dapat berperan dalam membangun kesadaran publik dan mendampingi masyarakat pesisir.

Kesimpulan

Kasus pengurukan lahan di wilayah pesisir Tangerang merupakan cerminan kompleksitas masalah yang melibatkan kepentingan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Suara nelayan sebagai kelompok yang paling terdampak harus didengar, dan perlindungan terhadap ekosistem pesisir harus menjadi prioritas. Dengan kolaborasi semua pihak dan pembenahan sistem hukum, masalah ini dapat diatasi secara efektif untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun