Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jaring Penipuan Online di Ibu Kota

4 Juli 2024   18:34 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:37 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aris dan Citra terus melacak jejak digital jaringan ini, hingga akhirnya mereka menemukan lokasi persembunyian Johan. Namun, sebelum mereka bisa bergerak, Aris diculik oleh anak buah Johan. Mereka membawa Aris ke sebuah tempat tersembunyi dan menginterogasinya.

"Kau pikir kau bisa menghentikan kami, Aris? Kau salah besar," kata Johan dengan nada mengancam.

Aris tetap tenang. "Kalian sudah terlalu lama menipu orang. Ini waktunya kalian menerima akibatnya," jawab Aris dengan tegas.

Di saat kritis, Citra berhasil melacak lokasi Aris dan memberi tahu polisi. Operasi penyelamatan pun dilancarkan. Polisi menyerbu tempat persembunyian Johan, sementara Aris berhasil melarikan diri dari cengkeraman para penjahat.

Pertarungan sengit pun terjadi. Aris dan polisi berhasil melumpuhkan para penjahat dan mengamankan barang bukti yang penting. Johan dan kaki tangannya ditangkap, dan uang yang mereka curi dikembalikan kepada para korban.

Di akhir cerita, Aris dan Sinta bertemu kembali di rumah sakit. "Aku bangga padamu, Mas. Kau berhasil membongkar jaringan penipuan itu," kata Sinta sambil menangis bahagia.

Aris tersenyum, "Ini semua berkat bantuan banyak orang. Aku hanya melakukan yang seharusnya."

Pak Komandan, mantan bosnya di kepolisian dulu, juga mengetahui keberhasilan Aris, menawarkan kembali menjadi polisi kepadanya. "Aris, kami butuh orang seperti kamu di kepolisian. Bagaimana jika kau kembali?"

Aris berpikir sejenak, kemudian menjawab, "Terima kasih, Pak. Tapi aku merasa lebih bermanfaat di luar kepolisian, membantu masyarakat dengan cara yang lain."

Dengan demikian, Aris memutuskan untuk terus bekerja di bidang teknologi, tetapi dengan misi baru: memberantas penipuan dan kejahatan digital di Indonesia. Cerita ini menunjukkan bahwa keadilan bisa diperjuangkan dengan berbagai cara, dan keberanian serta kerja sama adalah kunci utama dalam melawan kejahatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun