Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Anak-anak Korban Perang di Tengah Konflik Global

6 Juni 2024   16:57 Diperbarui: 6 Juni 2024   17:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah video pendek di Youtube memperlihatkan dua kelompok anak-anak. Kelompok pertama mereka sedang bermain di tepi pantai Gaza dengan wajah lesu. Badan mereka basah kuyup oleh air laut dan berusaha menyembunyikan kesedihan dan kepedihan hidup di sana, tanpa rumah dan tanpa sekolah. Dua anak pertanya ditanya tentang apa yang paling mereka inginkan saat ini. 


Tahukah anda apa yang mereka inginkan? 

Dengan polos mereka menjawab, hanya menginginkan kematian

Jawaban mereka di luar harapan kita, mungkin kita berharap mendengar mereka mengungkapkan ingin perdamaian atau ingin beli baju atau bahkan ingin sekolah. Jawaban mereka membuat buluk kuduk saya merinding. Mereka menjawab hanya ingin mati saja karena tidak ada lagi harapan, rumah dan keluarga sudah tidak ada dan tidak mungkin sekolah, tidak ada harapan.

Mendengar anak-anak mengungkapkan keinginan untuk mati sungguhlah memilukan. Rasa putus asa dan ketiadaan yang mereka alami sangat menyentuh hati. Untuk diingat bahwa mereka masih kecil dan belum memiliki kapasitas untuk memahami kompleksitas kehidupan. 

Rasa lelah, lapar, dan tidak memiliki tempat tinggal adalah situasi yang sangat sulit bagi siapapun, terutama bagi anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan. Suara-suara keputusasaan dan penderitaan dari anak-anak di medan perang seperti Ukraina, Palestina, Rohingya, dan banyak tempat lain di dunia sungguh memilukan. 

Rasa empati kita tergerak ketika mendengar mereka mengungkapkan keinginan untuk mati karena lelah dengan kehidupan yang penuh rasa lapar dan ketidakamanan. Situasi di wilayah-wilayah tersebut sangat kompleks dan penuh konflik. 

Kekejaman perang dan penindasan telah menyebabkan banyak korban, terutama anak-anak yang tidak berdosa. Mereka kehilangan keluarga, rumah, dan masa depan mereka.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun