Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Profesi: Memahami Faktor Keselamatan dan Risiko dalam Dunia Kerja

23 Mei 2024   15:57 Diperbarui: 24 Mei 2024   18:05 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2010-an: Perkembangan teknologi baru, seperti nanoteknologi dan robotika, menghadirkan risiko (risk) baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini mendorong para insinyur untuk terus beradaptasi dan mengembangkan pendekatan baru untuk safety and risk (keselamatan dan risiko).

Penerapan Safety and Risk di Berbagai Bidang

Safety and risk (keselamatan dan risiko) diterapkan di berbagai bidang, termasuk teknik, bisnis, pemerintahan, dan kehidupan sehari-hari. Dalam bidang teknik, penerapan prinsip-prinsip safety and risk sangat krusial. Insinyur harus mempertimbangkan berbagai faktor keselamatan dan risiko dalam setiap tahap desain, konstruksi, dan operasi sistem. Contohnya, dalam konstruksi bangunan tinggi, risiko jatuhnya pekerja dari ketinggian harus diminimalkan dengan menggunakan peralatan keselamatan yang memadai, seperti tali pengaman dan jaring pengaman. 

Desain jembatan harus mempertimbangkan beban lalu lintas, kondisi cuaca ekstrem, dan potensi gempa bumi untuk memastikan stabilitas dan keamanan struktural. Selain itu, mesin-mesin industri harus dirancang dengan fitur keselamatan seperti sakelar darurat dan penutup pelindung untuk mencegah kecelakaan kerja. Dalam proyek infrastruktur besar, seperti pembangunan terowongan atau bendungan, analisis risiko mendalam harus dilakukan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menetapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Di dunia bisnis, penerapan safety and risk tidak hanya penting untuk melindungi karyawan, tetapi juga pelanggan dan produk. Perusahaan harus memiliki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang kuat, termasuk prosedur tanggap darurat, pelatihan keselamatan, dan audit rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan. Misalnya, dalam industri manufaktur, perusahaan harus memastikan bahwa mesin dan peralatan yang digunakan memenuhi standar keselamatan internasional dan bahwa pekerja diberikan pelatihan yang memadai tentang cara mengoperasikan peralatan tersebut dengan aman. 

Di sektor ritel, toko dan pusat perbelanjaan harus memastikan bahwa lingkungan mereka aman bagi pelanggan, dengan langkah-langkah seperti pemeriksaan kebakaran rutin dan pengaturan yang baik dari barang-barang untuk mencegah kecelakaan seperti tergelincir atau jatuh. Selain itu, perusahaan juga harus menerapkan langkah-langkah untuk melindungi data dan informasi pelanggan dari risiko keamanan siber yang semakin meningkat.

Pemerintah memegang peran penting dalam mengatur dan mengawasi penerapan safety and risk di berbagai sektor. Ini mencakup industri, konstruksi, transportasi, dan kesehatan. Pemerintah mengeluarkan regulasi dan standar yang harus dipatuhi oleh perusahaan dan organisasi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Misalnya, Kementerian Tenaga Kerja di Indonesia menetapkan berbagai peraturan tentang keselamatan kerja, seperti Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengawasan K3 di Perusahaan Jasa. 

Di sektor transportasi, pemerintah menetapkan standar keselamatan bagi kendaraan bermotor, angkutan umum, dan infrastruktur transportasi, seperti jalan raya dan rel kereta api, untuk mengurangi risiko kecelakaan. Dalam sektor kesehatan, regulasi tentang sanitasi, pengelolaan limbah medis, dan keselamatan pasien di rumah sakit adalah beberapa contoh langkah yang diambil untuk memastikan lingkungan yang aman dan sehat.

Prinsip-prinsip safety and risk juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap individu. Ini mencakup langkah-langkah sederhana seperti memakai sabuk pengaman saat mengemudi, menggunakan helm saat bersepeda, dan memastikan bahwa rumah dan tempat kerja dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran. Pendidikan tentang keselamatan sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan di rumah, seperti jatuh, luka bakar, atau keracunan. 

Di sekolah, siswa harus diajarkan tentang pentingnya keselamatan, termasuk prosedur evakuasi darurat dan cara menggunakan peralatan keselamatan. Dalam aktivitas rekreasi, seperti hiking atau berenang, kesadaran tentang potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahan dapat mencegah kecelakaan. Selain itu, dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan internet, penting bagi individu untuk memahami dan menerapkan praktik-praktik keamanan siber untuk melindungi informasi pribadi dari ancaman online.

Penerapan safety and risk di berbagai bidang ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat. Dengan peningkatan kesadaran dan penerapan prinsip-prinsip ini, kita dapat mengurangi risiko dan dampak negatif dari berbagai bahaya yang ada di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun