Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kekurangan Dokter Spesialis: Biaya Pendidikan Digratiskan Saja?

6 Mei 2024   14:54 Diperbarui: 6 Mei 2024   17:07 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pilihprofesi.com/wp-content/uploads/2021/05/Gaji-Dokter-Bedah-Perbulan-di-Indonesia-Luar-Negeri.jpg

Kekurangan dokter spesialis di Indonesia merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan segera. Dengan kerja sama yang kokoh dan langkah-langkah yang terkoordinasi dengan baik dari berbagai pihak, diharapkan rasio ideal dokter spesialis di Indonesia dapat tercapai, sehingga masyarakat dapat dengan mudah dan terjangkau mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

Menggali Solusi Lebih Lanjut

Selain solusi yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa langkah tambahan perlu dipertimbangkan untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia. Pertama-tama, pemerintah harus mempertimbangkan untuk membebaskan biaya pendidikan dokter spesialis atau setidaknya mengurangi biayanya secara signifikan. Biaya pendidikan yang tinggi menjadi salah satu faktor utama yang membuat banyak calon dokter enggan mengejar pendidikan spesialis. Dengan meringankan atau menghapuskan biaya ini, diharapkan lebih banyak dokter akan tertarik untuk menempuh pendidikan spesialis.

Selain itu, kebiasaan terkesan adanya perpeloncoan atau intimidasi selama pendidikan dokter spesialis perlu dievaluasi dan dipantau lebih dekat dan menghapuskan kesan ini. Lingkungan pendidikan yang sehat dan mendukung adalah kunci untuk menghasilkan dokter spesialis yang berkualitas.

Evaluasi terhadap praktek-praktek yang merugikan mental dan emosional para calon dokter selama masa pendidikan perlu dilakukan secara rutin. Pemerintah dan lembaga terkait harus berperan aktif dalam memastikan bahwa pendidikan dokter spesialis dilakukan dengan standar etika dan profesionalisme yang tinggi.

Selain dua langkah tersebut, perlu juga dicari formula baru agar biaya pendidikan dokter spesialis menjadi lebih terjangkau. Salah satu alternatif adalah dengan memberikan opsi pembayaran setelah lulus, di mana dokter spesialis dapat membayar biaya pendidikan mereka dalam jangka waktu tertentu setelah mereka mulai bekerja dan menghasilkan penghasilan.

Model pembayaran seperti ini dapat membantu mengurangi beban keuangan pada awal karier dokter spesialis dan memungkinkan mereka untuk fokus pada pembelajaran dan pengembangan profesional mereka.

Kalau ada peluang anggaran khusus seperti yang dilakukan pada institusi TNI Polri, semua anggaran Pendidikan kodekteran digratiskan dan masuk kepada kebijakan strategis nasional sampai resio ideal dokter spesialis tercapai. Dengan penddidikan gratis, maka seleksi dapat dilakukan dengan lebih ketat sehingga akan diperoleh talenta muda di bidang kedokteran.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara komprehensif dan terintegrasi, diharapkan bahwa kekurangan dokter spesialis di Indonesia dapat teratasi secara bertahap. Masyarakat akan menjadi penerima manfaat utama dari upaya ini, dengan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas.

Membangun Infrastruktur Pendidikan yang Berkelanjutan

Selain solusi-solusi yang telah dibahas sebelumnya, langkah proaktif lainnya adalah dengan terus membangun dan mengembangkan Perguruan Tinggi (PT) setiap provinsi di seluruh Indonesia agar memiliki pendidikan dokter spesialis yang berkualitas. Hal ini harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten serta sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan kebutuhan.

Pentingnya memperluas infrastruktur pendidikan dokter spesialis ke berbagai provinsi di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan memiliki PT yang mampu menyediakan pendidikan dokter spesialis, calon dokter dari berbagai daerah tidak perlu lagi tergantung pada PT di pulau Jawa atau daerah lain yang memiliki fasilitas pendidikan tersebut. Hal ini akan membantu mendorong pemerataan dokter spesialis di seluruh wilayah Indonesia.

Pembangunan PT untuk pendidikan dokter spesialis perlu didukung oleh anggaran yang memadai. Sumber anggaran dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan, donasi filantropi, dan dana dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sendiri. Dengan pendanaan yang beragam dan berkelanjutan, pembangunan PT untuk pendidikan dokter spesialis dapat terus dilakukan secara berkesinambungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun