Di usianya yang ke-40 tahun 5 bulan, Dr. Yin harus menerima kenyataan pahit. Hukuman 15 tahun penjara dan denda kompensasi kepada pasien menanti dirinya.
Kasus malpraktek yang mencoreng nama baiknya dan rumah sakitnya telah mengantarkannya ke jurang kehancuran. Karirnya yang cemerlang selama 10 tahun musnah seketika.
Lebih ironis lagi, dalam penyelidikan di kantornya ditemukan peralatan kontrasepsi, kondom. Penyelidikan di rumahnya pun menemukan hal yang sama di dompet dan sakunya.
Terungkaplah bahwa Dr. Yin selalu siaga jika ada kolega potensial mengajaknya kencan mendadak. Dia ingin memastikan diri tidak hamil setelah melakukan hubngan terlarang tersebut.
Ternyata, trauma di masa lalunya saat dia hamil karena tidak menggunakan kontrasepsi, membuatnya selalu waspada dan siap sedia.
Suami Dr. Yin yang mengetahui hal ini telah memperingatkannya untuk berhenti dari perilaku tersebut. Namun, ambisi Dr. Yin yang tidak terkendali membuatnya mengabaikan nasihat suaminya.
Kasus ini semakin memperparah situasi Dr. Yin. Dia tidak hanya dihukum atas kelalaiannya dalam kasus malpraktek, tetapi juga diceraikan oleh suaminya.
Dr. Yin kini harus menjalani sisa hidupnya di balik jeruji besi. Dia kehilangan semua yang dia miliki: reputasi, karir, cinta, dan kebebasan.
Kisah Dr. Yin menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kita harus selalu menjaga etika dan moralitas dalam hidup. Jangan sampai ambisi dan keserakahan mengantarkan kita ke jurang kehancuran.
Pesan Moral:
Ambisi yang tidak terkendali dapat membawa kehancuran.
Pentingnya menjaga etika dan moralitas dalam bekerja dan dalam hidup.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!