Dalam tradisi mengirimkan paket hadiah pada momen-momen spesial seperti Lebaran, perlu diperhatikan bahwa tindakan ini tidak melanggar etika dan prinsip integritas, terutama ketika paket tersebut ditujukan kepada pejabat atau atasan. Fenomena ini dikenal sebagai potensi terkena gratifikasi, yang melibatkan penerimaan hadiah atau keuntungan lainnya oleh pejabat atau pegawai negeri sebagai imbalan atas suatu layanan atau kebijakan tertentu.
Pentingnya memahami hal ini terletak pada upaya menjaga kepercayaan publik dan integritas kita sebagai warga negara yang baik. Meskipun niatnya bisa jadi murni sebagai ungkapan terima kasih atau menjaga hubungan baik, namun gratifikasi memiliki potensi besar untuk menimbulkan konflik kepentingan dan mencoreng citra integritas kita.
Dalam konteks pengiriman parcel atau paket pada momen Lebaran atau perayaan lainnya, serta pada kesempatan-kesempatan khusus di tempat kerja, perhatian khusus perlu diberikan ketika akan mengirimkan paket kepada atasan atau pejabat tinggi, terutama yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Meskipun niatnya mungkin sebatas ingin menyampaikan salam Lebaran dan ungkapan terima kasih, namun perlu diwaspadai bahwa penerimaan paket tersebut bisa dianggap sebagai bentuk gratifikasi. Oleh karena itu, sebelum mengirimkan paket kepada pejabat atau atasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kebijakan perusahaan yang mengatur tentang penerimaan hadiah atau gratifikasi oleh karyawan, terutama yang berkaitan dengan pejabat atau pimpinan.Â
Berikutnya adalah hindari mengirimkan parcel yang bernilai terlalu tinggi atau berisi barang-barang mewah yang berpotensi menimbulkan kesan gratifikasi. Pastikan juga bahwa tujuan pengiriman paket adalah untuk menyampaikan salam Lebaran dan ungkapan terima kasih secara tulus, bukan untuk mendapatkan keuntungan atau mempengaruhi keputusan pejabat.Â
Yang terakhir adalah lakukan pengiriman paket secara terbuka dan transparan jika memungkinkan, misalnya melalui departemen HR atau protokol kantor, untuk memastikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan integritas dan kepatuhan terhadap aturan perusahaan.
Selain itu, pertimbangkan juga alternatif lain dalam menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pejabat atau atasan, seperti kartu ucapan atau salam Lebaran secara langsung. Ini bisa menjadi cara yang lebih aman dan tepat dalam menjaga etika dan integritas.
Dengan memperhatikan kebijakan perusahaan, nilai paket, tujuan pengiriman, transparansi, dan alternatif lain, kita dapat menyampaikan salam Lebaran dengan tulus dan menghindari potensi risiko gratifikasi. Semoga momen Lebaran kita semua diwarnai dengan kebahagiaan yang tulus dan keberkahan yang menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H