Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bingkisan Lebaran Terindah dari Rantau Palembang untuk Mande

2 April 2024   17:56 Diperbarui: 2 April 2024   18:00 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia berpikir bahwa pasti ada sesuatu yang tak biasa terjadi, sehingga kartu tersebut tetap datang setiap tahun. Dan meskipun tak bisa dipastikan kemana kartu tersebut pergi, ia tetap membawanya dengan penuh kehormatan, karena di dalamnya terdapat cerita tentang kasih sayang yang tak tergoyahkan, bahkan oleh waktu dan jarak.

*****

Mamak Reza, yang bergelar Sutan Bagindo, selalu memperhatikan dengan cermat perilaku kemenaka, terutama pada bulan Ramadan dan menjelang lebaran. Ia melihat bagaimana Reza, anak semata wayang almurhumah adiknya, berjuang menjalani kehidupan tanpa kehadiran keluarganya kandungnya. Ia merasa iba melihat keadaan Reza, terutama saat rindunya pada lebaran semakin memuncak.

Reza, sebenarnya adalah seorang mahasiswa di jurusan Teknik Elektro Universitas Sriwijaya (UNSRI), bukanlah anak yang mengecewakan. Dengan tekun dan gigih, Reza telah meraih pencapaian akademik yang luar biasa, dengan IPK yang gemilang mencapai 3.5 pada 7 semester ini. Angka tersebut bukanlah pencapaian yang mudah, terutama di jurusan yang serba teknis seperti Teknik Elektro.

Mamak Reza selalu mengagumi dedikasi dan ketekunan kemenakanya ini dalam mengejar kesuksesan akademiknya. Namun, di balik keberhasilan itu, Sutan Bagindo bisa merasakan betapa beratnya beban yang harus dipikul oleh Reza. Rasa rindu pada Mande, Abak, dan adiknya, Ayla, yang telah meninggalkan sebuah kekosongan yang tak tergantikan, menjadi beban tersendiri bagi Reza.

Setiap tahunnya, Sutan Bagindo menyaksikan bagaimana Reza tetap menjalankan tradisi mengirimkan kartu lebaran, meskipun ia tahu bahwa alamat tujuan sudah tidak berlaku lagi. Ia bisa melihat betapa perjuangan dan cinta yang terkandung dalam setiap kartu yang dikirimkan oleh Reza. Mamak yang bijaksana ini tahu betul bagaimana "taragaknyo" (kangen) yang dirasakan oleh Reza terhadap kemenangan yang baik dari saudara-saudaranya yang telah tiada, terutama Ayla, yang selalu menjadi keceriaan keluarga.

Melihat semangat dan ketekunan Reza dalam menjalani hidup, Sutan Bagindo merasa bangga dan bersyukur memiliki cucu sepertinya. Ia berharap Reza akan terus tegar menghadapi cobaan hidup, dan semoga satu hari nanti, keluarganya akan kembali bersatu di surga, sementara Reza terus menjalani hidup dengan kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun