Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Medsos, Ibarat Mengambil Sebagian Nyawa: Melebihi Rokok?

30 Maret 2024   18:09 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:39 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://thumbs.dreamstime.com/z/social-media-stress-depression-concept-89411633.jpg

Survei Jakpat tahun 2023 menunjukkan bahwa 14,7% responden mengaku mengalami kecanduan media sosial.

Dampak Kecanduan Medsos di Indonesia

Kecanduan medsos tidak hanya memengaruhi individu secara pribadi, tetapi juga berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak kecanduan medsos di Indonesia adalah:

Gangguan Kesehatan Mental: Kecanduan medsos dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Paparan terus-menerus terhadap konten negatif dan komentar beracun di medsos dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan.

Penurunan Produktivitas: Kecanduan medsos dapat mengganggu produktivitas individu, baik dalam hal pekerjaan maupun pendidikan. Banyak waktu yang terbuang hanya untuk berselancar di medsos, sehingga mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk hal-hal yang lebih produktif.

Gangguan Hubungan Sosial: Kecanduan medsos juga dapat menyebabkan penurunan kualitas hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan masyarakat secara umum. Ketika seseorang terlalu banyak terlibat dalam dunia maya, interaksi sosial di dunia nyata sering kali terabaikan.

Kecanduan Medsos dan Rokok: Perspektif Kesehatan Masyarakat

Dalam perspektif kesehatan masyarakat, kecanduan medsos dan kecanduan rokok merupakan dua masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat secara luas. Meskipun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, keduanya memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Rokok: Kecanduan rokok telah lama diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius. Rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan lainnya. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi prevalensi perokok dan meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok.

Medsos: Kecanduan medsos, meskipun relatif baru, juga telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Paparan terus-menerus terhadap konten negatif dan komentar beracun di medsos dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental dan merusak hubungan sosial. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kecanduan medsos dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan medsos yang berlebihan.

Kedua kecanduan ini memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat secara luas. Upaya pencegahan dan intervensi yang tepat dapat membantu mengurangi dampak negatif kecanduan medsos dan rokok, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Penutup

Kecanduan media sosial (medsos) merupakan masalah yang meresahkan dalam era digital ini. Dampak negatif dari kecanduan medsos tidak hanya memengaruhi individu secara pribadi, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental, fisik, dan sosial masyarakat secara luas. Meskipun kecanduan medsos belum diakui secara resmi sebagai masalah kesehatan masyarakat seperti kecanduan rokok, namun dampaknya yang merugikan telah terasa di berbagai lapisan masyarakat.

Puasa medsos dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif kecanduan medsos. Dengan membatasi waktu penggunaan medsos dan mengalihkan perhatian pada kegiatan yang lebih bermanfaat, seseorang dapat mengambil kontrol atas kebiasaan penggunaan medsos mereka. Namun, untuk mengatasi masalah ini secara lebih luas, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat secara luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun