Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Medsos untuk Kesehatan Mental: Perlukah?

30 Maret 2024   17:09 Diperbarui: 30 Maret 2024   18:10 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentukan tujuan: Apa yang ingin Anda capai dengan melakukan puasa medsos? Hal ini akan membantu Anda menentukan berapa lama Anda ingin melakukan puasa medsos. 

Mulai perlahan: Jika Anda terbiasa menggunakan medsos setiap hari, mulailah dengan mengurangi waktu yang Anda habiskan untuk media sosial secara bertahap. 

Cari aktivitas lain: Temukan aktivitas lain yang dapat Anda lakukan untuk mengisi waktu luang Anda, seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. 

Beritahu orang lain: Beritahu orang-orang terdekat Anda bahwa Anda sedang melakukan puasa medsos agar mereka tidak bingung jika Anda tidak merespon pesan mereka.

Puasa medsos dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup. Jika Anda merasa bahwa media sosial memberikan dampak negatif pada hidup Anda, cobalah untuk melakukan puasa medsos dan lihat bagaimana hal itu dapat membantu Anda.

Hasil Kajian ilmiah

Studi oleh Royal Society for Public Health: Instagram dan Facebook adalah platform medsos yang paling berbahaya bagi kesehatan mental, terutama bagi remaja. 42% pengguna Instagram dan 37% pengguna Facebook melaporkan bahwa platform tersebut membuat mereka merasa cemas. 63% pengguna Instagram dan 59% pengguna Facebook melaporkan bahwa platform tersebut membuat mereka merasa depresi. 

Studi oleh University of Pittsburgh: Orang yang melakukan puasa medsos selama satu minggu mengalami penurunan stres dan peningkatan mood. Peserta studi melaporkan merasa lebih bahagia, lebih tenang, dan lebih terhubung dengan orang-orang di sekitar mereka.

Kasus Ekstrem Kecanduan Medsos di Indonesia:

1. Remaja di Palembang Meninggal karena Serangan Jantung:

Pada tahun 2020, seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun di Palembang meninggal dunia karena serangan jantung. Menurut keluarganya, remaja tersebut kecanduan bermain game online di smartphone dan sering begadang hingga larut malam.

2. Pria di Semarang Nekat Bunuh Diri

Pada tahun 2021, seorang pria di Semarang nekat bunuh diri dengan melompat dari atas tower BTS. Diduga, pria tersebut mengalami depresi akibat kecanduan media sosial dan terlilit hutang online.

3. Ibu di Depok Tega Aniaya Anaknya

Pada tahun 2022, seorang ibu di Depok tega menganiaya anaknya yang berusia 2 tahun karena kesal anaknya mengganggu saat bermain media sosial.

Statistik Kecanduan Medsos di Indonesia

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2021 menunjukkan bahwa 88,1% pengguna internet di Indonesia berusia 13-19 tahun. Riset Katadata Insight Center pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 63,1% responden mengaku menghabiskan waktu 2-4 jam per hari untuk mengakses media sosial. Survei Jakpat tahun 2023 menunjukkan bahwa 14,7% responden mengaku mengalami kecanduan media sosial.

Dampak Kecanduan Media Sosial (Medsos)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun