Malam Kedua dan Ketiga di Masjid At-Taqwa Cubadak Ampo, Jamaah Bertambah

Pengantar 

Masjid At-Taqwa terletak di RW 08 kelurahan Anduring, Kuranji Padang. Masjid ini masih relatif baru karena dibangun pada tahun 2018 jadi baru berumur 6 tahun. 

Sejak dibangun dan mulai melaksanakan sholat jama'ah dan tarawih pertama pada tahun 2018 masjid ini sudah menyelenggarakan kegiatan Ramadan walaupun ketika itu atapnya belum selesai beberapa kali jamaah salat dalam keadaan ditimpa hujan. Ini menjadi sebuah kenangan manis bagaimana kuatnya niat warga Muslim setempat dalam membangun masjid untuk tempat ibadah mereka.

Masjid ini dibangun di atas tanah wakaf seluas 550 m yang diwakafkan oleh keluarga besar Pak Jasminara. Dana awal pembangunan adalah wakaf dari salah satu keluarga dari Arab Saudi sebesar Rp. 435 juta. 

Angka ini terus bertambah dengan donatur lain yang berada di sekitar RW 08 dan juga warga yang bermukim dekat masjid. Hampir setiap tahun juga dapat hibah dari Pemda melalui dana Pokir anggota dewan. Terakhir dapat hibah dari Pemda Sumbar pada tahun lalu sebesar Rp 50 juta melalui kunjungan safari Ramadan wakil gubernur Sumatera Barat.

Rencana anggaran biaya pembangunan Masjid attaqwa adalah sebesar lebih kurang 2,5 miliar pada tahun 2018. Namun sayangnya jumlah tersebut tidak tersedia waktu itu dan sampai sekarang pembangunan masjid belum selesai. Dengan kenaikan harga barang dan upah diperkirakan Masjid attaqwa membutuhkan 1 miliar lagi agar bisa tuntas. 

Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk menyelesaikan pembangunan menara, WC, tempat wudhu dan TPQ di lantai 2. Semoga ada donatur yang bermurah hati menyelesaikan pembangunan Masjid attaqwa ini kedepannya.

Masjid ini telah dikunjungi beberapa anggota dewan, pemerintahan kota dan provinsi dan donatur dari Arab Saudi. Sayangnya dana yang diperoleh belum memadai.

Dokumen pribadi 

Jumlah Jamaah dan Topik Ceramah

Alhamdulillah, jumlah jamaah pada malam kedua dan ketiga di Masjid At-Taqwa Cubadak Ampo mengalami peningkatan dibandingkan malam pertama.

Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor cuaca yang lebih bersahabat, meskipun siangnya masih mendung.

Pada malam pertama, hujan lebat mungkin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan jamaah tidak begitu banyak. Selain itu, mungkin juga pada malam pertama tanggal 11 Maret, banyak warga di RW 08 sekitar masjid yang belum mulai berpuasa.

*****

Topik ceramah pada malam kedua, yaitu sholat sunat rawatib, menurut saya kurang tepat untuk ceramah malam pertama Ramadhan.

Bukan bermaksud menolak ceramah, tetapi lebih kepada kearifan seorang penceramah melihat situasi, walaupun pengurus masjid memberikan kebebasan memilih topik.

Sebaiknya, topik ceramah pada malam pertama fokus pada puasa itu sendiri dan semua hal terkait, seperti niat, waktu puasa, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berpuasa.

Ibaratnya pelajaran yang akan diamalkan, maka perlu pengulangan. Istilah orang Minangkabau, lupo-lupo maingekan. Yang artinya lebih kurang mengingat kembali kalau ada kelupaan.

*****

Sedang pada malam ketiga, terlebih dahulu diisi dengan ceramah pengantar yang disampaikan seorang murid pesantren yang sedang masa pelatihan. Ini selalu ada setiap ramadhan di Masjid At-Taqwa dan lainya.

Biasanya, mereka dikirim ke beberapa masjid dan mushalla di sekitar kota Padang dan Sumatera Barat untuk berlatih oleh pihak pesantren. Malam santri yang mberikan berasal dari pesantren Dr. Muhammad Natsir, Solok.

Barangkali kegiatan yang sama juga ada di tempat sahabat Kompasiana lainya ya .

Saya memandang ini merupakan hal yang positif dalam upaya kaderisasi dai. Bagus untuk diteruskan. Memberikan kesempatan kepada bibit muda berkembang sebagai da'i.

*****

Jumlah jamaah pada malam kedua dan ketiga hampir sama, dengan dua saf lebih sedikit untuk saf pria dan wanita dibandingkan malam pertama. Lebih kurang ada 100 orang.

Jamaah masjid At-Taqwa malam ini umum mereka yang berusia lebih dari 25 tahun dan telah berkeluarga. Selebihnya adalah anak-anak dan remaja.

Mengharapkan kehadiran remaja dan generasi muda yang masih jomblo ke masjid tidaklah mudah sekarang ini. Godaan kesenangan sangat banyak, terutama permainan melalui telpon pintar atau smartphone.

*****

Pada malam ke-3 Ramadhan, Masjid At-Taqwa Cubadak Ampo menghadirkan Ustadz Aldi, beliau, beliau menggantikan ustaz Faisol yang ada kegiatan keluar daerah, untuk menyampaikan ceramah dengan tema "Meraih Pahala Tanpa Batas di Bulan Ramadhan". Ustadz Aldi menjelaskan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan, di mana Allah SWT membuka pintu pahala selebar-lebarnya bagi hamba-Nya yang beriman dan beramal shaleh.

Salah satu amalan utama di bulan Ramadhan adalah puasa. Puasa tidak hanya menahan diri dari lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari hawa nafsu dan perbuatan maksiat. Puasa adalah ibadah yang istimewa karena merupakan ibadah yang rahasia antara makhluk dan Khalik. Allah SWT tidak menyebutkan batasan pasti pahala yang akan diberikan kepada orang yang berpuasa. Hal ini menunjukkan bahwa pahala puasa sangatlah besar dan tidak terhitung.

Ustaz menyampaikan bahwa di bulan penuh berkah ini, raihlah pahala tanpa batas dengan membuka pintu ketaatan dan amal shaleh. Laksanakan puasa dengan penuh keikhlasan, rasakan kedamaian dalam setiap menahan lapar dan dahaga.

Hiasi malammu dengan shalat tarawih dan tadarus Al-Quran, lantunan ayat suci membawa ketenangan dan pahala berlimpah. Bersihkan hati dan jiwa dengan sedekah dan zakat, ulurkan tanganmu untuk membantu sesama.

Jauhkan diri dari perbuatan maksiat dan hawa nafsu, jaga lisan dan langkahmu agar terhindar dari dosa. Perbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT, panjatkan harapan dan penyesalan di sepertiga malam.

Sempurnakan ibadahmu dengan amalan sunnah, rasakan keistimewaan shalat dhuha, shalat tahajud, dan doa buka puasa.

Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih pahala tanpa batas, jadikan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan.

Dokumen pribadi

Bertemu teman lama

Tak disangka malam ini saya sempat ketemu dan ngobrol sebentar dengan teman lama semasa di Universitas Sriwijaya dulu. Beliau alumni Jurusan Teknik Pertimbangan angkatan 88. Sekarang bekerja di Jakarta dan rutin setiap tahun ke Padang.

Pertemuan sebenarnya agak unik. Beliau ini sudah sering ke masjid At-Taqwa sejak masjid ini didirikan tahun 2018. Perawakan beliau kekar dan berisi. Sewaktu pertama kali bertemu tidak ada tegur sapa, hanya bertukar senyum saja.

Walaupun saya merasa familiar dengan wajah tersebut tetapi tidak terlalu ingat siapa. Seingat saya teman saya ini dulu kurus sewaktu masih mahasiswa dengan rambut ikalnya dan kulitnya terkesan agak gelap. Jadi wajar dengan penampilan sekarang membuat saya ragu.

Lembaran cerita masa lalu baru terbuka ketika ngobrol agak panjang di rumah keluarga beliau yang tinggal di RW 08 yang sama. Ternyata dia juga sudah ada mendengar cerita tentang saya tetapi ragu, karena saya pun sudah tidak lagi sama seperti tahun 1993 he..he.. 

Dokumen pribadi 

Penutup 

Secara keseluruhan, malam ke-2 dan ke-3 di Masjid At-Taqwa Cubadak Ampo berjalan dengan lancar dan sukses. Jumlah jamaah meningkat dan ceramah yang disampaikan bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap kegiatan Ramadhan di masjid ini cukup tinggi. Topik ceramah sebaiknya disesuaikan dengan keistimewaan malam selama bulan Ramadhan