Selanjutnya saya menenangkan diri dan menenangkan isteri saya. Saya bilang ke isteri sepertinya tidak ada kerusakan yang berarti walau suara gesekan cukup keras. Ntar di Padang Panjang kita cek.
*****
Setibanya di tempat parkir Katupek Pitalah, Padang Panjang, setelah kami periksa ternyata betul, hanya lecet sedikit pada bagian kap roda depan sebelah kiri dan kaca spion juga meninggalkan koresan dan sisa cat putih kendaraan box L300 tersebut.
Katupek Pitalah
Sampai di Padang Panjang jam 8:00 pagi dan langsung singgah di kedai Katupek Pitalah. Hal ini seperti sedah menjadi 'tradisi' buat saya jika berangkat setelah subuh dari Padang. Seakan sudah terpatri, ntar sarapan pagi di kedai Katupek Pitalah.
Kedai yang sekarang sudah menjadi dua ruko di lantai dasar terkesan sederhana dengan tempat parkir terbatas. Kadang kita harus parkir di pinggir jalan atau halaman ruko sebelahnya kalau lagi kosong.
*****
Banyak sopir pribadi dan keluarga yang singgah di sini. Tidak jarang berjumpa dengan kolega sesama dosen Unand atau sesama orang Batuhampar yang mau pulang kampung juga singgah di sini untuk sarapan.
*****
Setiap mampir ada dua menu yang saya pesan yaitu lontong Katupek (ketupat) Pitalah (nama kampung) dan satunya lagi adalah lupis, makanan berbentuk segitiga yang ditaburi kelapa segar yang terbuat dari beras ketan putih atau merah. Untuk memakannya kita bisa menambahkan Manisa dari gula merah.
Rasa kedua makanan tersebut sangat menyelerakan, enak dan menggoda lidah. Tak jarang saya temani dengan minuman Teh Talua, untuk menyegarkan tenaga. Sarapan khas Minang yang mantap.