Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dampak Penghapusan Ambang Batas: Perspektif Historis, Emosional dan Jebakan Batman

1 Maret 2024   19:00 Diperbarui: 1 Maret 2024   19:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan analisis yang menyeluruh tentang dampak penghapusan ambang batas dalam konteks politik, sosial, dan ekonomi di Indonesia, dengan memperhitungkan kerangka waktu serta skala dampaknya. Berikutnya adalah membuka ruang bagi partisipasi masyarakat secara luas dalam diskusi terbuka dan konstruktif tentang manfaat dan risiko dari penghapusan ambang batas. Selanjutnya mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan integritas pemilihan umum, memperkuat struktur dan kapasitas partai politik, serta mengedepankan budaya politik yang transparan, responsif, dan inklusif. Terakhir adalah menggelar kampanye edukasi politik yang komprehensif dan mudah diakses oleh masyarakat agar mereka memahami implikasi dari penghapusan ambang batas dan merasa didorong untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi.

Kecurigaan Publik

Kecurigaan Motivasi Politik: Beberapa pihak mungkin melihat penghapusan ambang batas sebagai "gimik politik" atau "deal-deal elit politik" yang bertujuan untuk keuntungan pribadi atau partai tertentu. Kepercayaan publik terhadap proses politik menjadi taruhannya.

Luka-luka masa lalu yang belum sembuh kembali terbuka, ketika rasa curiga dan ketidakpercayaan merasuki relung-relung hati yang pernah patah oleh janji-janji palsu. Skeptisisme terhadap elit politik dan keraguan akan komitmen mereka dalam menjalankan demokrasi yang adil dan transparan masih tinggi.

Fragmentasi Politik: Penghapusan ambang batas dapat meningkatkan fragmentasi politik, di mana banyak partai kecil dengan ideologi yang berbeda-beda bersaing dalam pemilu. Hal ini dikhawatirkan dapat mempersulit pembentukan koalisi dan menghambat stabilitas politik.

Bayangan-bayangan masa lalu yang pahit muncul kembali, ketika perpecahan dan pertikaian merajalela, memecah belah persatuan yang pernah kita bangun dengan susah payah. Trauma politik dan ketakutan akan kekacauan masih menghantui masyarakat.

Memastikan Kepentingan Publik

Untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko terkait penghapusan ambang batas, langkah-langkah strategis berikut dapat diambil:

1. Transparansi dan Akuntabilitas

Penting untuk menjalankan proses pengambilan keputusan secara terbuka dan bertanggung jawab. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik dan mengurangi kecurigaan akan motif politik yang tersembunyi di balik keputusan tersebut. Namun, membangun kembali kepercayaan publik bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah pengambilan keputusan.

2. Pendidikan Politik

Peningkatan pendidikan politik sangat penting agar masyarakat dapat memahami konsekuensi dari penghapusan ambang batas dan aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi. Namun, edukasi politik tidak hanya sebatas pengetahuan semata. Diperlukan upaya untuk membangun kesadaran kritis dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengawal jalannya demokrasi.

3. Penguatan Sistem Politik

Sistem politik perlu diperkuat untuk mengatasi potensi fragmentasi dan menjaga stabilitas. Ini bisa dilakukan dengan memperkuat partai politik, meningkatkan kualitas pemilu, dan mempromosikan budaya politik yang sehat. Namun, upaya ini harus dilakukan secara hati-hati agar tidak jatuh ke dalam jebakan elitisme dan oligarki. Penguatan sistem politik harus didasarkan pada prinsip demokrasi yang partisipatif dan inklusif, di mana semua suara didengar dan dihargai.

Kesimpulan:

Penghapusan ambang batas memiliki potensi untuk meningkatkan representasi dan keragaman dalam politik, namun juga dapat membawa risiko fragmentasi dan instabilitas. Penting untuk memastikan bahwa kebijakan ini diimplementasikan dengan mempertimbangkan kepentingan publik dan disertai dengan langkah-langkah untuk meminimalkan risiko.

Seperti perjuangan Batman yang terperangkap dalam dilema moral, penghapusan ambang batas membawa tantangan yang serupa dalam perpolitikan. Keputusan untuk mempertahankan atau menghapus ambang batas haruslah dilakukan dengan penuh pertimbangan, dengan memperhitungkan hasil kajian yang mendalam, dialog publik yang inklusif, dan komitmen untuk membangun demokrasi yang kuat, inklusif, dan berkeadilan bagi semua warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun