Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerbung Mimpi Membangun Pesawat Tempur (bagian 15), Mr. Presiden Sang Ilmuan Tiga Benua

13 Februari 2024   11:10 Diperbarui: 13 Februari 2024   21:17 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Tak terduga, bagaimana takdir membawa seseorang ke tempat yang tidak pernah diduga sebelumnya. Di balik kenakalan masa kecil, dalam genangan sungai atau hujan, dan di balik pertentangan dengan orang tuanya, tersembunyi sebuah potensi besar yang tak terbatas. Di Batuhampar, larangan-larangan itu tidak pernah mampu menghalangi langkahnya.

*****

Ketika diterima melalui jalur mahasiswa undangan di ITB, Chair menyelesaikan studinya dalam waktu yang luar biasa singkat, hanya 3,5 tahun, dan meraih predikat Summa Cum Laude. Namun, keberuntungan belum berhenti menghampirinya. Di usia yang masih muda, 21 tahun, dia diberi kesempatan untuk mengikuti program S3 melalui jalur fast-track di Amerika Serikat, tanpa harus melalui program S2 terlebih dahulu.

Dengan kefasihan berbahasa Inggris dan fondasi yang kuat dalam Fisika, Chair mampu menghasilkan 10 artikel dalam jurnal Q1, dan dari jumlah tersebut, 3 artikel terbit di jurnal bergengsi, Nature. Dalam waktu 3 tahun, dia berhasil menyelesaikan gelar Ph.D dengan gemilang.

Namun, di balik kecemerlangan akademisnya, terdapat kisah yang lebih dalam. Kisah tentang perjuangan dan keteguhan hati, tentang bagaimana dia menaklukkan tantangan demi tantangan untuk mencapai puncak kesuksesan. Kisah Chair bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapi juga tentang semangat yang membara dalam dirinya, yang terus menerangi jalan di tengah gelapnya dunia.

Tahun berikutnya mengalir dengan gemilang bagi Presiden Chair, bagaikan alunan simfoni yang mengguncang dunia ilmu pengetahuan. Dalam labirin quantum fisika, ia menjelajahi dimensi-dimensi baru, memecahkan misteri-misteri alam semesta dengan kemahirannya yang luar biasa. Seperti seorang maestro, ia memimpin orkestra penelitian di tiga benua: Amerika, Eropa (Jerman), dan Asia (Singapura), menghadirkan harmoni ilmu yang memukau.

Setiap langkahnya diiringi oleh ratusan makalah yang menderu, menorehkan jejaknya di berbagai jurnal bergengsi di penjuru dunia, terutama di halaman-halaman tersuci Nature. Kata-kata dan gagasan-gagasannya melonjak dari halaman-halaman kertas, merentangkan sayapnya ke angkasa ilmu pengetahuan, menjadi bintang yang bersinar di jagad intelektual.

Sebagai seorang pembicara yang disegani, Presiden Chair melangkah di panggung-panggung ilmu di seluruh dunia, membawa pesan-pesan kebijaksanaan dan pengetahuan yang mendalam. Universitas-universitas bergengsi menjadi saksi bisu akan kehadiran dan keagungannya, merasakan hembusan inspirasi yang menderu dari bibirnya yang bijak.

Namun, di balik sorotan panggung dan panggilan ilmiah yang menghampiri, Presiden Chair tetaplah seperti anak kampung yang tumbuh di tepian sungai Batuhampar. Kerendahan hati dan kedekatan dengan orang-orang sekitarnya menjadi ciri khasnya yang tak tergantikan. Ia tak ragu untuk tersenyum dan bercanda, merangkul semua orang dengan kehangatan yang mengalir dari hatinya yang tulus.

Bagi diaspora Indonesia, Presiden Chair bukanlah sekadar nama besar di dunia ilmu pengetahuan, tetapi juga sosok yang dekat dan akrab. Beliau adalah cerminan kebanggaan bagi bangsa, sebuah inspirasi hidup yang membawa harapan dan keyakinan akan masa depan yang gemilang. Meskipun telah mencapai puncak tertinggi ilmu pengetahuan, ia tetaplah mengakar pada nilai-nilai kehidupan sederhana, menjaga kerendahan hati dan kesederhanaannya di tengah kegemerlapan dunia akademis.

Dalam perjalanan hidupnya yang mempesona ini, di usia yang menapaki 40 tahun, Presiden Chair tidak hanya menjadi tokoh ilmiah yang dihormati, tetapi juga teladan yang memancarkan cahaya kebijaksanaan dan kemurahan hati. Setiap langkahnya adalah sebuah kisah yang memikat, sebuah jejak yang melintasi zaman dengan kemegahan yang tak terpadai. Wajahnya yang teduh membawa aura kearifan, seakan-akan menyiratkan bahwa di balik setiap senyumnya terdapat cerita kebijaksanaan yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun