Di antara keramaian langkah kaki,
Di tengah ribuan doa yang terucap,
Pemilu datang, menyapa hati,
Dengan tanya, apakah semua terbalas?
Anak-anak bangsa bersama dalam ziarah,
Mengarungi sunyi, gemuruh, dan hiruk-pikuk.
Dalam cinta, dalam doa yang menaruh harapan,
Takbir yang riuh, takdir yang misteri.
Kereta membawa cerita,
Bus melaju, membawa mimpi,
Motor bergetar, mengirim doa,
Dalam langkah-langkah, hati yang bertanya.
Pemilu, wahai wajah-wajah cinta,
Mungkinkah hatimu memahami?
Di antara suara-suara yang bergema,
Apakah pesan kita sampai di sana?
Anak-anak bangsa membawa doa,
Di langkah kaki, di setiap hela nafas.
Pemilu yang berhati, mungkinkah tercipta?
Dalam pelukan rindu, di pangkuan harapan.
Hati-hati pemilu, dalam setiap pilihan,
Sentuhan cinta, simfoni doa,
Anak-anak bangsa, bersatu dalam keyakinan,
Bahwa pemilu ini mungkin berhati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H