Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerpen Cawe-cawe Mr. Presiden: Prolog

7 Februari 2024   13:34 Diperbarui: 7 Februari 2024   15:09 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Wakanda no more, tahun 2034. Pemilihan presiden dan wakil presiden akan segera digelar. Tiga pasangan calon bersaing sengit untuk merebut hati dan suara rakyat. Satu pasangan adalah Purli (sudah purna masih mau lagi) dan Gigi (Masih muda berani unjuk gigi). Pasangan Purli dan Gigi (PuGi) diusung oleh koalisi partai pendukung pemerintah yang telah pecah kongsi.

Partai koalisi baru ini dipimpin oleh Purli dan di dukung oleh Wanomo yang sedang berkuasa pada tahun akhir periode keduanya. Dua pasangan lagi adalah calon alternatif yang didukung oleh masyarakat dan partai oposisi, sedangkan partai ketiga adalah koalisi partai yang dulu mencalonkan Wanomo sebagai presiden selama dua periode yang namanya masih dirahasiakan.

Namun, ada sesuatu yang tidak biasa dengan pasangan PuGi. Gigi adalah anak dari presiden petahana, Wanomo. Wanomo sendiri masih sebagai presiden yang seharusnya netral dan menjaga netralitas dengan calon-calon presiden dan wakil presiden, ternyata mendukung Gigi secara terbuka sebagai cawapres Purli. Wanomo bahkan melakukan berbagai cawe-cawe, yaitu kunjungan kerja yang disertai dengan kampanye terselubung, untuk mempromosikan dan mempopulerkan pasangan PuGi.

Apa yang sebenarnya terjadi di balik layar istana? Apa alasan, tujuan, dan dampak dari cawe-cawe Jokowi? Apakah ini benar-benar fakta, atau hanya fitnah yang sengaja dibuat oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Jokowi?

Hamdi, seorang jurnalis investigasi dari media online XYZ, berusaha untuk mengungkap skandal cawe-cawe Jokowi. Ia memiliki data dan video yang menunjukkan adanya dukungan terbuka Jokowi kepada Gibran yang jadi cawapres Prabowo. Ia juga memiliki sumber dan informasi yang bisa ia gunakan untuk mempertahankan dan mengembangkan beritanya.

Namun, Hamdi juga harus menghadapi berbagai ancaman, tekanan, dan kritik dari berbagai pihak yang tidak suka dengan beritanya. Ia harus berjuang untuk melindungi diri, keluarga, dan media onlinenya. Ia harus berani untuk membela fakta, bukti, dan idealismenya.

Akankah Hamdi berhasil membuat berita yang mengekspos skandal cawe-cawe Jokowi? Akankah Hamdi berhasil mengubah arah dan nasib politik dan demokrasi di Indonesia? Akankah Hamdi berhasil menjadi jurnalis yang profesional, berani, dan kritis?

*****

Berita tentang skandal yang melibatkan Mr. Wanomo dan PuGi mulai tersebar luas. Media-media besar mulai memberitakan temuan Hamdi dan menyoroti dampak politik serta hukum dari skandal tersebut. Publik menjadi gempar dan meminta penjelasan dari pihak yang terlibat.

Di tengah-tengah tekanan publik dan tuntutan untuk transparansi, Mr. Wanomo angkat bicara dalam konferensi pers darurat. Dia membantah tuduhan-tuduhan yang dilontarkan terhadapnya dan mengklaim bahwa semua ini hanyalah upaya untuk menjatuhkannya secara politik.

Namun, bukti-bukti yang disajikan oleh Hamdi dan media lainnya terlalu kuat untuk diabaikan. Pemerintah terpaksa membentuk tim investigasi independen untuk menyelidiki skandal ini secara menyeluruh. Mr. Wanomo dan PuGi juga dipanggil untuk memberikan keterangan kepada komisi khusus yang dibentuk oleh DPR.

Selama proses penyelidikan berlangsung, Hamdi terus bekerja keras untuk mengumpulkan informasi dan mengikuti perkembangan terbaru dari skandal tersebut. Meskipun ada tekanan dan intimidasi dari berbagai pihak, dia tetap teguh pada prinsipnya sebagai jurnalis yang bertanggung jawab dan independen.

Akhirnya, setelah berbulan-bulan penyelidikan yang intensif, tim investigasi independen mengumumkan hasilnya. Mereka menemukan bukti yang cukup untuk menuduh Mr. Wanomo dan PuGi atas rekayasa dalam penentuan pasangan Capres-Cawapres. Keduanya dinyatakan bersalah dan diberi sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Skandal ini mengguncang negeri Wakanda dan memicu perubahan besar dalam politik dan tata kelola negara. Publik menjadi lebih waspada terhadap praktik korupsi dan manipulasi dalam dunia politik. Para pemimpin dan elit politik dihimbau untuk bertanggung jawab dan menjalankan tugas mereka dengan integritas dan transparansi.

Hamdi dan rekan-rekannya di media diakui atas kontribusinya dalam mengungkap skandal ini dan menyuarakan kebenaran kepada publik. Mereka menjadi contoh bagi jurnalis-jurnalis lainnya untuk tetap berani dan kritis dalam menjalankan tugasnya demi kepentingan masyarakat dan demokrasi.

Sebagai bagian dari proses reformasi, negeri Wakanda juga melakukan perubahan dalam sistem politik dan hukumnya. Langkah-langkah diambil untuk memperkuat mekanisme pengawasan dan penegakan hukum guna mencegah terulangnya kasus-kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di masa depan.

Dengan demikian, skandal yang awalnya terlihat sebagai konspirasi politik ternyata menjadi titik balik bagi negeri Wakanda menuju perubahan yang lebih baik dan lebih adil. Dan bagi Hamdi, ini adalah salah satu kisah epik dalam perjalanan jurnalisme yang diingat sebagai perjuangan untuk kebenaran dan keadilan.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun