Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Orang Minang Memilih Capres 2024, Anies vs Prabowo

2 Februari 2024   11:37 Diperbarui: 2 Februari 2024   15:17 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partisipasi dalam debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bukanlah sekadar acara rutin, terutama bagi warga Sumatera Barat (Sumbar) dan orang Minang. Bagi mereka, debat ini adalah kesempatan emas untuk mengobservasi secara langsung kemampuan serta karakter dari setiap pasangan capres-cawapres, sekaligus mengukur kecerdasan dan keterampilan berkomunikasi mereka. Siapa yang tak terkesan dengan keahlian diplomasi yang meyakinkan? Pilihan kata yang menggerakkan, motivasi yang tulus, dan unsur pendidikan yang terdapat dalam setiap argumen menjadi kunci utama.

Konsep "tokoh, takah, dan tageh" yang dijunjung tinggi oleh orang Minang menjadi landasan dalam mengevaluasi kinerja pasangan capres-cawapres selama debat. "Tokoh" mencerminkan kepemimpinan dan pengaruh yang dimiliki baik secara lokal maupun nasional. "Takah" mengacu pada kemampuan intelektual, pemahaman yang luas, serta kemampuan analisis yang tajam, sedangkan "tageh" menunjukkan keberanian, ketegasan, dan integritas.

Penampilan dan Etika dalam Debat

Orang Minang dengan cermat akan menilai bagaimana capres-cawapres berdebat dengan etika dan sopan santun. Mereka akan mengamati sejauh mana kedua belah pihak mampu menyampaikan gagasan dengan menghormati satu sama lain, serta menunjukkan kemampuan berargumentasi secara cerdas dan logis. Debat juga menjadi ajang bagi orang Minang untuk mengevaluasi nilai dan wawasan yang dimiliki oleh setiap pasangan capres-cawapres. Mereka akan menilai seberapa baik kedua belah pihak memahami berbagai isu penting dan sejauh mana mereka mampu mengusulkan solusi konkret atas permasalahan yang dihadapi.

Faktor Usia dan Kesehatan

Selain itu, orang Minang akan mempertimbangkan dengan seksama kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pasangan capres-cawapres. Faktor-faktor seperti usia, kesehatan, dan kemampuan cawapres untuk menggantikan presiden jika diperlukan, akan menjadi pertimbangan penting. Bagi orang Minang, kemampuan seorang pemimpin untuk berbicara di forum internasional dan menunjukkan kecerdasan serta kemampuan intelektualnya sangatlah penting. Oleh karena itu, debat akan menjadi tolak ukur utama untuk mengevaluasi kemampuan capres-cawapres dalam hal ini.

Faktor Kecerdasan

Dalam mengamati debat, warga Minang akan menelusuri dan menilai setiap argumen yang diajukan oleh kedua belah pihak, serta melihat sejauh mana argumen tersebut didasarkan pada data yang valid dan informasi yang akurat. Selain itu, mereka akan memperhatikan bagaimana kedua calon memperlakukan satu sama lain, apakah dengan sikap saling menghormati dan berkomunikasi secara efektif, ataukah terjadi kecenderungan untuk saling menyerang dan memanipulasi informasi.

Visi dan Misi

Tidak hanya itu, orang Minang juga akan mengukur sejauh mana visi dan misi dari kedua pasangan capres-cawapres sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Sumbar. Kemampuan untuk merumuskan rencana aksi konkret dan menghadirkan solusi yang realistis bagi berbagai masalah yang dihadapi daerah mereka akan menjadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan.

Secara keseluruhan, debat capres-cawapres menjadi momen penting bagi orang Minang untuk mengkaji dan mengevaluasi calon pemimpin yang akan mereka pilih. Dengan memperhatikan dengan seksama kualitas kepemimpinan, kemampuan berargumentasi, integritas, dan visi masa depan dari masing-masing pasangan, orang Minang akan dapat membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam Pemilu 2024, yang akan membawa dampak besar bagi Sumatera Barat dan juga Indonesia secara keseluruhan.

Simulasi Kepemimpinan Wakil Presiden

Simulasi tentang kinerja calon wakil presiden dalam situasi di mana presiden tidak bisa melaksanakan tugasnya juga akan menjadi bagian penting dari persiapan orang Minang menjelang Pemilu 2024. Mereka akan menilai dengan cermat apakah wakil presiden memiliki kapasitas dan karakter yang diperlukan untuk memimpin negara jika situasi membutuhkan.

Selain itu, debat antara calon presiden dan wakil presiden bukanlah sekadar ajang politik biasa bagi masyarakat Minang. Mereka akan memperhatikan secara seksama aspek-aspek seperti penampilan, etika, nilai-nilai yang diusung, wawasan, kelebihan dan kekurangan, serta kemampuan dalam berkomunikasi di tingkat internasional dan kepemimpinan negara. Debat yang substansial dan informatif akan sangat membantu orang Minang dalam menentukan pilihan mereka. Mereka akan cenderung memilih pemimpin yang memiliki kecerdasan, integritas, dan kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan untuk mengarahkan Indonesia ke masa depan yang lebih cerah.

Dengan demikian, keseluruhan proses pemilihan di Pemilu 2024 akan melibatkan serangkaian evaluasi yang teliti dan mendalam dari berbagai aspek kepemimpinan, baik dari presiden maupun wakil presiden. Masyarakat Minang akan mengedepankan pertimbangan yang matang dan rasional dalam menentukan arah politik negara, dengan harapan untuk memilih pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Perbincangan di Palanta Tentang Gibran

Beberapa diskusi lapau atau kedai atau lebih keren lagi adalah palanta, masyarakat minang menghadapi pilihan dilematis jika memilih Prabowo karena pasangan cawapresnya adalah Gibran Rakabumi yang muncul dengan "keputusan MK" yang kontroversial. Umurnya masih muda dan baru 3 tahun terjun ke politik dan 2 tahun menajbat Walikota Solo. Beberap analis politik menilai bahwa  Gibran dipilih oleh Prabowo sebagai Cawapres lebih karena kedekatannya dengan Jokowi, dan tidak menutup kemungkinan ini sudah direncanakan 3-4 tahun yang lalu sebelum Gibran terjun ke dunia politik. Secara tersirat dan tersurat dapat dibaca bahwa Prabowo sekarang ini begitu setia dan dekat dengan Jokowi, dan sebaliknya, Jokowi sudah terang-terangan sejak satu tahun lalu menyatakan bahwa berikutnya giliran Prabowo menjadi presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun