Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Orang Minang Memilih Capres 2024, Anies vs Prabowo

2 Februari 2024   11:37 Diperbarui: 2 Februari 2024   15:17 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nilai-Nilai Adat: Budaya adat dan tradisi Minangkabau dihormati tinggi, dan masyarakat menginginkan pemimpin yang mampu menjaga dan menghormati nilai-nilai tersebut.

Semangat Kemajuan: Masyarakat Minang memiliki dorongan untuk kemajuan dan kesejahteraan, dan mencari pemimpin yang mampu memberikan solusi konkret untuk memajukan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

Oleh karena itu, seorang pemimpin di Minangkabau harus selalu menunjukkan kinerja yang baik dan menjaga kepercayaan masyarakat. Jika pemimpin tersebut gagal memenuhi harapan masyarakat, mereka tidak akan ragu untuk mencari alternatif yang lebih kompeten.

Contoh-contoh pemimpin Minang yang kehilangan dukungan karena kinerja mereka yang kurang memuaskan, seperti Gubernur Sumatera Barat tahun 2010, Gamawan Fauzi, menunjukkan bahwa masyarakat Minang tidak segan untuk mengganti pemimpin mereka jika kinerjanya dinilai tidak memadai. Hal ini mencerminkan kontrol yang kuat yang dimiliki oleh masyarakat terhadap pemimpin mereka, serta kesadaran akan pentingnya kepentingan bersama dalam pembangunan daerah.

Pasangan Ganjar-Mahfud di Sumatera Barat

Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diusung oleh koalisi partai PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo, menjadi salah satu kandidat capres-cawapres utama yang akan bersaing sengit dalam Pemilu 2024. Namun, meskipun berhasil menarik perhatian secara nasional, elektabilitas mereka di Sumatera Barat menunjukkan tren yang menurun.

Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada November 2023, pasangan Ganjar-Mahfud mendapat tingkat keterpilihan sebesar 22,6 persen secara nasional, berada di posisi kedua setelah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang mendapat 25,9 persen. Namun, di Sumatera Barat, pasangan Ganjar-Mahfud hanya mencatatkan tingkat keterpilihan sebesar 9,8 persen, berada di posisi ketiga setelah pasangan Anies-Cak Imin (37,5 persen) dan pasangan Sandiaga Uno-Agus Harimurti Yudhoyono (17,8 persen).

Berbagai faktor dapat menjelaskan rendahnya tingkat keterpilihan pasangan Ganjar-Mahfud di Sumatera Barat:

Basis PDIP yang Lemah: Meskipun PDIP menjadi partai pengusung utama pasangan Ganjar-Mahfud, partai ini memiliki basis massa yang lemah di Sumatera Barat. Dalam Pemilu 2019, PDIP hanya meraih 7,8 persen suara di provinsi ini dan tidak memiliki perwakilan di DPRD Sumatera Barat.

Komentar Kontroversial Ganjar: Pada Desember 2019, Ganjar membuat pengakuan kontroversial tentang menonton film porno. Pengakuan ini menuai kritik, terutama dari kalangan Islam di Sumatera Barat yang mayoritas beragama Islam, sehingga berpotensi merusak citra dan elektabilitasnya di sana.

Kurangnya Popularitas dan Koneksi: Ganjar dan Mahfud berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga mungkin kurang dikenal dan memiliki koneksi yang lemah di Sumatera Barat. Selain itu, mereka juga tidak memiliki tim sukses atau relawan yang aktif di provinsi ini.

Dengan berbagai tantangan ini, pasangan Ganjar-Mahfud harus mengupayakan strategi yang lebih efektif dan memperkuat kampanye mereka di Sumatera Barat untuk meningkatkan elektabilitas dan memenangkan hati pemilih di provinsi tersebut.

Pilih Anies atau Prabowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun