Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerbung Mimpi Membangun Pesawat Tempur (Bagian 13), Rahim dan Langkah Senyap Mr. Chair

27 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   06:13 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Namun, takdir berkata lain. Sebelum Rahim sempat menjejakkan kakinya di Indonesia, kabar tragis menyelimutinya. Di Turki, ia menjadi korban serangan teroris. Kematian Rahim mengguncang banyak orang, terutama para rekan penelitinya di Indonesia yang telah menanti kedatangannya dengan penuh harap.

Aulia: Ini adalah berita yang sangat mengejutkan dan menyedihkan. Rahim adalah seorang yang luar biasa.

Adam: Betul. Kami semua merasa kehilangan yang besar. Namun, saya yakin Rahim ingin kita melanjutkan perjuangan ini.

Aulia sebagai salah satu palang pintu peneliti proyek pesawat tempur Garuda, merasa kehilangan yang mendalam. Rahim bukan sekadar rekan kerja, tapi juga seorang sahabat yang penuh semangat. Namun, dalam kesedihan itu, saya bersama tim peneliti lainnya menyatukan kekuatan untuk melanjutkan proyek tersebut.

Bersama grup peneliti lainnya, kami terus menghadapi berbagai tantangan. Kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat menjadi hambatan utama. Banyak yang meragukan proyek ini, bahkan hingga ada yang menentangnya. Namun, semangat kami tak padam. Kami yakin bahwa proyek pesawat tempur Garuda memiliki dampak positif yang besar bagi Indonesia.

Aulia: Kita harus terus maju, meskipun tantangan datang silih berganti.

Adam: Benar. Kita tidak boleh menyerah. Semangat Rahim harus terus hidup dalam proyek ini.

Namun, tantangan terbesar datang dari spionase dan sabotase asing. Mata-mata dari luar berusaha menghambat progres proyek kami. Serangan datang dari berbagai arah, mengancam keselamatan kami dan kerahasiaan data. Namun, kami tidak gentar. Kami bertekad untuk melawan segala rintangan demi mewujudkan impian kami.

Tiga tahun pertama sejak tahun 2024 menjadi tahun-tahun penuh perjuangan. Presiden terpilih, Mr. Chair, mendukung proyek ini dengan penuh semangat, namun kami juga harus bekerja keras untuk memperoleh dukungan dari semua pihak. Bersama-sama, kami meyakini bahwa pesawat tempur Garuda bukan hanya mimpi, tapi juga harapan bagi bangsa Indonesia.

Rahim, walaupun telah tiada, tetap menjadi sumber inspirasi bagi kami. Setiap langkah yang kami ambil, setiap tantangan yang kami hadapi, kami lakukan dengan mengingat semangat dan tekadnya. Kami bersatu, tidak hanya sebagai tim peneliti, tapi juga sebagai saudara yang berbagi impian yang sama.

Mungkin langit terasa gelap saat Rahim tiada, namun kami yakin bahwa di balik awan gelap, matahari tetap bersinar. Dengan tekad dan semangat yang tak kenal lelah, kami terus berjuang menuju impian kami: mewujudkan pesawat tempur Garuda, sebuah simbol kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

Mr.Chair dan Jaringan Indonesianis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun