Salah satu penelitian ilmiah yang mengevaluasi efektivitas baliho dilakukan oleh Della Ikasari Herman pada tahun 2020. Penelitian ini berjudul "Analisis Efektivitas Iklan Baliho Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Menggunakan Metode Epic". Metode EPIC digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis iklan baliho yang dipasang oleh Unika Soegijapranata untuk mempromosikan pendaftaran mahasiswa baru. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden, hasil penelitian ini menunjukkan tingkat efektivitas baliho Unika Soegijapranata yang tinggi, dengan nilai rata-rata mencapai 4,02 dari skala 5. Penelitian ini juga memberikan saran-saran untuk meningkatkan efektivitas baliho, termasuk perhatian terhadap lokasi, ukuran, warna, dan desain iklan, serta penambahan informasi yang relevan dan menarik bagi calon mahasiswa.
Penelitian lain yang terkait dengan baliho adalah karya Nur Aida pada tahun 2018 berjudul "Analisa Efektifitas Iklan Televisi Partai Perindo Model Epic (Iklan Dengan Aktor Utama Ketua Umum Partai Perindo)". Penelitian ini menggunakan model EPIC yang sama dengan penelitian sebelumnya untuk menganalisis iklan televisi Partai Perindo yang menampilkan Ketua Umum sebagai aktor utama. Dengan menggunakan metode kualitatif dan wawancara mendalam terhadap 10 responden, hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas iklan televisi Partai Perindo yang rendah, dengan nilai rata-rata mencapai 2,5 dari skala 5. Penelitian ini juga memberikan saran-saran untuk meningkatkan efektivitas iklan televisi, termasuk perhatian terhadap konten, durasi, frekuensi, dan target audiens iklan, serta menghindari penggunaan tokoh politik yang kontroversial sebagai aktor iklan.
Artikel yang membahas tentang strategi penggunaan baliho sebagai media promosi bagi bisnis kecil juga turut menjadi sorotan. Dalam artikel tersebut, dibahas bagaimana baliho tetap menjadi pilihan yang efektif meskipun di tengah gempuran era digital. Artikel ini menggambarkan fenomena dengan menggunakan metode deskriptif dan komparatif, serta disertai dengan data dan fakta relevan. Dengan memberikan gambaran komparatif antara baliho dengan billboard dan media promosi digital, artikel ini memberikan wawasan yang menarik bagi para pebisnis kecil yang ingin memanfaatkan baliho sebagai media promosi yang efektif dan menguntungkan.
Di sisi lain, artikel lain membahas tentang potensi baliho sebagai media branding dan promosi yang efektif dan kreatif. Dalam artikel tersebut, dijelaskan bagaimana desain, jargon, dan lokasi pemasangan baliho dapat menjadi faktor penentu dalam membangun merek dan memikat perhatian konsumen. Dengan menggunakan metode eksplanatif dan persuasif, artikel ini memberikan pemahaman mendalam kepada para pebisnis menengah dan besar yang ingin memanfaatkan baliho sebagai media branding dan promosi yang menonjol dan berkesan.
Tidak hanya di Indonesia, efektivitas iklan baliho juga telah menjadi fokus penelitian di India. Sebuah artikel yang membahas tentang pengaruh iklan baliho terhadap perilaku konsumen menggunakan model AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action). Dengan menggunakan metode kuantitatif dan eksperimental, artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana baliho dapat mempengaruhi langkah-langkah yang diambil oleh konsumen dalam proses keputusan pembelian.
Terakhir, artikel lain membahas tentang peran baliho dalam menciptakan kesadaran merek dan loyalitas merek dengan menggunakan model ELM (Elaboration Likelihood Model). Artikel ini memberikan pemahaman tentang bagaimana baliho dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun hubungan yang kuat antara merek dan konsumen. Dengan menggunakan metode kualitatif dan studi kasus, artikel ini memberikan contoh konkret tentang bagaimana baliho dapat menjadi faktor penentu dalam menciptakan kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.
Kesimpulan
Dari berbagai penelitian dan artikel yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa baliho masih menjadi salah satu media promosi yang efektif dalam mencapai tujuan promosi tertentu. Namun, efektivitas baliho dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk konten, desain, lokasi, dan konteks penggunaannya. Oleh karena itu, penting bagi para pemasar dan pebisnis untuk memahami karakteristik dan potensi baliho secara mendalam agar dapat memanfaatkannya secara optimal dalam strategi promosi mereka. (Bersambung dengan topik Baliho 3D)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H