Berada di samping grup peneliti Mr. Embed, terdapat kelompok peneliti yang tak kalah hebat, diberi nama "Mr. Amazing," yang terdiri dari tujuh individu berbakat dari jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas. Nama "amazing" bukanlah sembarang kata, melainkan sebuah akronim yang mencerminkan kependekan dari nama depan mereka, sekaligus menggambarkan kualitas dan kreativitas yang luar biasa. Mereka, para peneliti dari bidang robotika, mesin, data, proteksi, dan manuver, membentuk entitas kolaboratif yang tangguh di dunia riset teknologi.
Bulan purnama menerangi laboratorium Mr. Amazing, menciptakan bayangan yang memainkan tarian di sepanjang dinding. Keajaiban dan rahasia yang tersembunyi di balik karya mereka memanggil penjelajah pikiran ke dunia nan canggih. Setiap teknologi yang digunakan pada Pesawat Tempur Garuda tidak hanya sebagai bagian dari mesin, melainkan puitisasi ilmiah yang memancarkan kehidupan pada pesawat itu sendiri.
Aulia, atau Mr. A1, menjadi pelopor dengan membawa pesawat tempur Garuda ke era baru melalui konsep Internet of Things (IoT). Dalam ruang kecilnya yang dipenuhi dengan berbagai perangkat elektronik, A1 memberikan petuah kepada Adnan dan Ahmad menata jalinan data dan informasi menjadi serangkaian tarian digital. IoT, sebuah simfoni teknologi yang membawa pesawat tempur ke tingkat kedekatan manusia dengan mesin.
"Sesuatu yang lebih dari sekadar mesin, Garuda adalah entitas yang mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesamanya," jelas A1 sambil menatap layar komputer yang penuh dengan data sensor pesawat. "IoT membuka pintu untuk pesawat yang dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, memahami tugasnya, dan bahkan melakukan penyesuaian secara otomatis untuk meningkatkan performa."
Aulia dan timnya merinci setiap sensor yang terpasang pada Pesawat Tempur Garuda. Sensor optik yang mampu mendeteksi perubahan keadaan cuaca dan memodifikasi rute penerbangan secara otomatis. Sensor tekanan yang memantau kondisi udara untuk mengoptimalkan kinerja mesin. Kamera berteknologi tinggi yang memungkinkan pesawat melihat sekelilingnya dan merespon dengan cepat terhadap ancaman yang mungkin datang.
Mr. M, atau Mir, yang dikenal sebagai perancang robotika, membawa Pesawat Tempur Garuda ke dimensi baru dengan teknologi transformasi yang memukau. Mir bukan hanya seorang insinyur, melainkan seniman teknologi yang menciptakan mahakarya dalam gerakan dan bentuk. Pesawat Garuda tidak hanya memiliki fungsi sebagai kendaraan perang, melainkan juga sebagai makhluk hidup yang dapat bermetamorfosis sesuai kebutuhan.
"Transformasi pesawat tempur menjadi bola saat darurat bukan hanya sekadar fitur, melainkan keajaiban yang mungkin menyelamatkan nyawa dan menyulitkan musuh," ungkap Mir sambil menunjukkan desain perisai yang melindungi pesawat dari serangan rudal. "Dengan perangkat transformasi canggih ini, pesawat bisa dengan cepat mengubah diri, menggiring musuh ke kebingungan."
Saat bersamaan, Mr. A2 Adi, seorang ahli mesin yang menggenggam mimpi di Taiwan, menghadirkan pesawat dengan mesin plasma. Plasma, sebuah keadaan materi yang sangat panas dan bertenaga, menjadi sumber tenaga utama yang memompa kehidupan ke dalam pesawat tempur. Adi membuka pintu gerbang energi yang selama ini hanya eksis di dalam mimpi para peneliti.
"Menggunakan mesin plasma bukan hanya tentang kecepatan, melainkan juga tentang efisiensi dan keandalan," jelas Adi. "Pesawat tempur Garuda menjadi lebih gesit, mampu mencapai kecepatan tinggi dengan respons yang sangat cepat. Dan yang terpenting, mesin ini membawa efisiensi tinggi dalam penggunaan bahan bakar, memberikan pesawat daya tempur yang lebih besar dalam misi yang panjang."
Teknologi plasma yang digunakan pada mesin pesawat tempur Garuda dijelaskan dengan rinci oleh Adi. Proses ionisasi, penggunaan induksi, dan penerapan teknik laser menjadi inti dari mesin plasma ini. Adi dan timnya merancang mesin yang tidak hanya memberikan daya dorong besar, tetapi juga ramah lingkungan dalam penggunaan sumber daya.
Beranjak ke Mr. Z, ahli kontrol dari Inggris, mengambil alih roda kemudi dalam merancang sistem kontrol elektrik pesawat tempur Garuda. Seperti seorang konduktor memimpin orkestra, Z mengarahkan setiap gerak dan posisi pesawat dengan presisi dan efisiensi tinggi. Sistem kontrol elektrik bukan hanya tentang memastikan pesawat berada di jalur yang benar, melainkan juga memberikan kelincahan dalam setiap aksi dan manuver.