Saya rasa pernyataan Prabowo ini menunjukkan beberapa hal tentang etika politik di Indonesia. Pertama, pernyataan ini menunjukkan bahwa etika politik di Indonesia masih rendah dan tidak dihormati. Prabowo, sebagai seorang calon presiden, seharusnya tidak menggunakan kata-kata yang bersifat mengejek atau menyinggung lawan bicaranya, apalagi di forum resmi dan di depan publik.
Prabowo, sebagai seorang pemimpin, seharusnya memberikan contoh yang baik dan menghargai perbedaan pendapat. Prabowo, sebagai seorang warga negara, seharusnya menghormati hukum dan keputusan yang telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang.
Kedua, pernyataan ini menunjukkan bahwa etika politik di Indonesia masih dipengaruhi oleh budaya dan bahasa yang bersifat paternalistik dan otoriter.
Prabowo, sebagai seorang prajurit TNI, mungkin terbiasa menggunakan bahasa yang tegas dan kasar untuk menunjukkan kewibawaan dan kekuasaan. Prabowo, sebagai seorang politisi senior, mungkin merasa lebih berhak dan lebih tahu daripada politisi muda yang dianggapnya kurang berpengalaman dan berkompeten. Prabowo, sebagai seorang pria, mungkin merasa lebih superior dan lebih berani daripada wanita yang dianggapnya lemah dan penakut.
Ketiga, pernyataan ini menunjukkan bahwa etika politik di Indonesia masih dipengaruhi oleh media sosial dan tren yang bersifat sensasional dan menghibur.
Prabowo, sebagai seorang calon presiden, mungkin ingin menarik perhatian dan simpati dari masyarakat, terutama pemilih muda yang merupakan mayoritas dalam Pemilu 2024. Prabowo, sebagai seorang tokoh publik, mungkin ingin menampilkan citra yang lucu dan menggemaskan, sekaligus menutupi citra emosional, keras, kaku, dan sangkaan pelaku pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lampau. Prabowo, sebagai seorang manusia, mungkin ingin melampiaskan emosi dan frustrasi yang dialaminya akibat tekanan dan tantangan yang dihadapinya.
Penutup
Demikianlah refleksi kritis tentang etika politik di Indonesia, khususnya berkaitan dengan ndas mu etik. Saya berharap refleksi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi Anda yang membacanya. Saya juga berharap refleksi ini dapat menjadi ajang dialog dan diskusi yang sehat dan produktif antara saya dan Anda. Saya menghargai setiap tanggapan dan partisipasi Anda dalam refleksi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H