Gen Z sangat sadar bahwa Indonesia, meskipun memiliki potensi besar, masih dihadapkan pada berbagai tantangan serius. Mulai dari kemiskinan, kesenjangan sosial, hingga masalah korupsi yang membelenggu perkembangan bangsa. Oleh karena itu, Generasi Z menginginkan pemimpin yang tidak hanya mampu melihat masalah ini dari permukaan, tetapi juga mampu menggali akar masalah dengan pemahaman yang dalam terhadap sejarah dan budaya Indonesia. Harapannya, pemimpin seperti ini akan mampu menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, Generasi Z juga menyadari keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya yang membentuk mosaik kehidupan sosial yang kompleks. Pemimpin yang paham sejarah dan budaya bangsanya diharapkan mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghargai perbedaan yang ada. Dalam suasana yang kian multikultural, keterampilan untuk membangun kesatuan dan mencegah polarisasi menjadi semakin penting.
Dalam konteks ini, pemimpin yang memiliki pemahaman mendalam terhadap sejarah dan budaya dapat menjadi perekat bagi keberagaman Indonesia. Mereka dapat menciptakan kebijakan-kebijakan inklusif yang memperkuat fondasi persatuan, sambil tetap menghormati dan merayakan perbedaan budaya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lingkungan yang harmonis dan kondusif untuk pertumbuhan bangsa.
Pemimpin yang paham sejarah dan budaya Indonesia juga diharapkan mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik. Generasi Z memiliki harapan yang tinggi terhadap kemajuan Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka ingin melihat perubahan yang signifikan dalam hal kesejahteraan, keadilan, dan kemajuan. Oleh karena itu, pemimpin yang memahami sejarah dan budaya bangsanya dianggap memiliki landasan yang kuat untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Pembangunan Indonesia yang lebih baik, menurut pandangan Generasi Z, bukan hanya mengenai pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melibatkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Pemimpin yang mengerti sejarah dan budaya dapat merancang kebijakan-kebijakan yang tidak hanya memacu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengatasi ketidaksetaraan sosial dan memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dalam pandangan Generasi Z, pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif membutuhkan pemimpin yang memiliki visi jangka panjang dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Pemimpin yang paham sejarah dan budaya dapat mengekstrapolasi pelajaran berharga dari masa lalu untuk membimbing kebijakan-kebijakan yang relevan dan efektif di masa kini. Dengan cara ini, perjalanan sejarah bangsa menjadi bukan hanya referensi, tetapi juga sumber inspirasi untuk menciptakan perubahan positif.
Namun, untuk mencapai semua harapan ini, peran aktif dan partisipatif dari Generasi Z sebagai bagian dari masyarakat juga sangat penting. Mereka tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan, tetapi juga perlu terlibat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan. Partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya Generasi Z, dapat menjadi pendorong untuk mewujudkan perubahan positif yang diinginkan.
Pendidikan juga memegang peran kunci dalam mengembangkan kesadaran sejarah dan budaya di kalangan Generasi Z. Diperlukan sistem pendidikan yang memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah bangsa dan juga nilai-nilai budaya yang melekat. Pendidikan yang holistik dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki pemahaman yang dalam tentang akar budaya dan sejarahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H