Dosen: Apollo, Prof. Dr. M.Si.Ak
Nama: Aulia Aryani
NIM: 43221010119
Mata Kuliah: Sistem Informasi Akuntansi (A-301)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Kampus : Universitas Mercu Buana
Mohandas Karamchand Gandhi menjadi salah satu filsuf pada abad ke-19. Karena perannya sebagai propaganda gerakan anti-kekerasannya (non-violence). Ia menyampaikan pesan perdamaian yang penting kepada dunia. Periode di mana dua perang dunia terjadi disebut periode perang total. Kekerasan merajalela selama periode ini, dan pesan perdamaian Mahatma Gandhi selama periode ini tampaknya telah meninggalkan kesan abadi di dunia. Dia menantang pemerintahan Inggris dengan cara yang berbeda dengan melakukan satyagraha dalam gerakan kemerdekaan India melalui non-kekerasan dan kerendahan hati. Ide-ide Gandhi ini memainkan peran penting dalam membawa kemerdekaan ke India. Ide-ide Gandhi tidak begitu sempit, tetapi penilaian ideologisnya lebih komprehensif. Pikiran Gandhiji masih membimbing dunia saat ini. Bahkan saat ini, pikirannya tampaknya relevan.
Mohandas Karamchand Gandhi merupakan masyarakat asli  berasal dari Gujarat (India Utara) dan lahir pada tanggal 2 Oktober 1869 di Porbandar, juga terkenal sebagai Sudhamapuri, di distrik Kathiawad Gujarat, India barat. Gandhi menganut kepercayaan Hindu, Ia dalam lingkungan keluarga yang dihormati. Keluarganya berasal dari kasta Bania dan kelas pedagang Waisya. Nama ayahnya adalah Karamchand Gandhi, atau lebih dikenal dengan Kaba Gandhi yang berasal dari kasta Mod Bania (Wegig 1986:9). Kerabat mereka bahkan setelah menjabat sebagai menteri utama di negara bagian kecil Porbandar. Ibunya Putlibai adalah istri keempat ayahnya. Ibunya memperkenalkan Gandhi pada ajaran Jainisme dan mengajari para pengikutnya untuk tidak menggunakan kekerasan. Mohandas Karamchand Gandhi, yang dikenal sebagai "Mahatma" yang berarti "jiwa yang agung", dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1948.
Sebagai lulusan Fakultas Hukum University College London, Mohandas Karamchand Gandhi adalah salah satu orang terpilih dari negara India yang beruntung untuk mengampu pendidikan tinggi di luar negeri. Setelah menjadi sarjana hukum, Gandhi kembali ke India dan membuka firma hukum di Bombay, namun praktiknya menghadapi kesulitan dan tidak sesukses yang diharapkannya. Gandhi kemudian pergi ke Durban, Afrika Selatan pada tahun 1893 untuk bekerja di sebuah firma hukum India. Ketika dia melakukan perjalanan ke Afrika Selatan, dia dan rekan senegaranya diperlakukan sebagai ras yang lebih rendah dan mengalami apa yang disebut diskrimanasi ras orang kulit putih Afrika Selatan yakni apartheid.
Pengalaman seperti ini membuat Ia membulatkan tekad untuk memperjuangkan keadilan sosial. Gandhi segera bergabung dengan perjuangan hak-hak orang India di Afrika Selatan dan memutuskan untuk tinggal lebih lama dalam mendukung minoritas India yang memperjuangkan hak mereka untuk hidup. Gandhi tinggal di Afrika Selatan hingga tahun 1914 dan memutuskan untuk menjadi aktivis politik, mendirikan gerakan tanpa kekerasan agar dapat mengubah  undang-undang diskriminatif tersebut. Gandhi mulai mengembangkan konsep satyagraha atau kekuatan kebenaran. Konsep ini menekankan bahwa perjuangan politik harus dilakukan secara damai dan tanpa kekerasan serta mengajarkan kepada masyarakat lokal India bagaimana menggunakan ahimsa untuk mengatasi berbagai ketidakadilan yang mereka alami. Cara ini juga dikenal dengan passive resistance atau counter-cooperation dengan cheater. Gandhi percaya bahwa dengan menolak bekerja sama, para penjahat akhirnya dapat menyadari kesalahan mereka dan menghentikan tindakan tidak adil mereka.
Kesadaran ini diwujudkan dalam prinsip perjuangan.
- Bramkhacharya (pengendalian nafsu dan hasrat seksual),
- Satyagraha (Kekuatan Sejati dan Cinta Tanah Air),
- swadeshi (menolak barang orang lain untuk memuaskan keinginan sendiri),
- Ahimsa (perlawanan tanpa kekerasan).
Gandhi kembali ke India setelah pemerintah Afrika Selatan mengabulkan beberapa tuntutan dari warga India. Begitu dia mulai kembali ke India, Gandhi terjun ke medan yang lebih kompleks yang dimaksud untuk  memperjuangkan masyarakat India. Gandhi berjuang untuk kemerdekaan India dengan berani menentang kebijakan Inggris, mencapai dan memperjuangkan keadilan bagi semua rakyat India. Gagasan dan perjuangannya berdampak besar pada kemerdekaan dan menginspirasi para militan di berbagai belahan dunia untuk melarikan diri dari kekerasan dan membela hak asasi manusia. Ia adalah penganjur kuat nilai-nilai keadilan untuk semua. Ini mendorong orang-orang dari koloni lain untuk memperjuangkan kemerdekaan dan membagi Kerajaan Inggris untuk membentuk Persemakmuran.