Akankah kalian tahu bahwasanya aktivitas membuang sampah sembarangan bukanlah suatu tindakan yang bijak?. Alangkah baiknya kita sebagai sesama makhluk hidup harus menyetarakan porsi yang dimiliki alam. Perilaku membuang sampah sembarangan berpotensi mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap sampah membuat kondisi lingkungan tercemar. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat sekitar 2,5 liter sampah per hari atau sekitar 625 juta liter dari jumlah penduduk di Indonesia.
Sebagai Generasi Penerus Bangsa Indonesia, seharusnya tidak membuang sampah sembarangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis sampah antara lain. Jumlah penduduk, faktor geografi, faktor sosial ekonomi, dan budaya, musim, kebiasaan masyarakat, kemajuan teknologi dan jenis sampah. Apalagi sekarang pembangunan semakin padat, rumah-rumah saling berdekat-dekatan satu sama lain. Hanya sebagian kecil mayoritas orang yang memiliki lahan yang luas. Di daerah perkotaan, seperti Surabaya tidak ada celah untuk lahan tempat membuang sampah. Berbagai sampah seperti sampah rumahan, sampah dapur, sampah anorganik dan lain sebagainya dibuang ke depan rumah agar setiap pagi hari sampah diangkut oleh petugas sampah.
Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan. Kebiasaan ini lah yang menjadi pokok permasalahan, menyebabkan kurang nya kesadaran masyarakat terhadap masalah tersebut. Tanpa adanya peran serta masyarakat semua program pengelolaan sampah akan menjadi sia-sia. Salah satu pendekatan masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah yaitu dengan melakukan sosialisasi untuk masyarakat seperti mahasiswa Universitas Airlangga melakukan sosial masyarakat dengan melakukan menyalurkan pengajaran terhadap anak TK sehingga dapat berhasil menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Sehingga dapat merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang tertib, lancar dan merata, merubah kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang kurang baik.Â
Adapun cara yang tepat untuk meminimalisir sampah dengan mudah dapat dilakukan dengan 3R yaitu :Â
    1. Reduce yaitu Mengurangi penggunaan produk.Â
Seperti kita ingin berbelanja harian atau bulanan sebaiknya menggunakan atau membawa kantong belanja sendiri tanpa memakai kantong plastik. Dan kita seharusnya memilih atau mengurangi makan yang berkemasan yang berbahan plastik, akan lebih baiknya kita mengonsumsi makanan 5 sehat 4 sempurna atau lebih sederhana yaitu makanan seimbang atau dikenal dengan istilah makanan sehat dan bergizi.
    2. Reuse yaitu menggunakan kembali penggunaan produk.
 Seperti kita lupa membawa air minum sendiri sehingga kita harus membeli minuman di kedai. Untuk menggunakan kembali penggunaan produk, kita bisa memakai atau menggunakan lagi botol minuman tersebut, karena bisa mengurangi pembuangan sampah botol plastik atau bisa meminimalisir penggunaan produk plastik.Â
    3. Recycle yaitu Mendaur ulang penggunaan produk.
 Seperti kita memiliki sampah anorganik (plastik) kita bisa juga membuat inovasi untuk menjadi kannya produk yang bermanfaat agar bisa dijual. Seperti kita membuat pot bunga atau bibit sayuran menggunakan botol plastik. Pembuatan nya sangat lah mudah butuh kreativitas untuk bisa menjadikan produk yang berkualitas tinggi dengan harga jual relatif terjangkau. Keterampilan ini juga bermanfaat untuk mengasah hard skill dan soft skill sehingga berkembang.
Mungkin juga sebagian besar masyarakat sekitar Kampus Universitas Airlangga Surabaya yang masih malas menggunakan solusi recycle sehingga kita sebagai mahasiswa dapat menggunakan solusi lain yaitu Memberikan edukasi kepada setiap warga atau mengenai penyuluhan tentang bagaimana cara pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan memberikan tips langkah-langkah efektif untuk mengurangi resiko dari dampak nya membuang sampah sembarangan yang bisa menggunakan solusi yang sederhana yaitu untuk dijual di tempat barang bekas sehingga menghasilkan keuntungan besar.