Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini Indonesia sedang semarak dengan kasus coronavirus disease 2019 atau biasa disebut Covid-19. Virus ini berasal dari kota Wuhan China pada tahun 2019 lalu. Menurut informasi yang beredar, virus ini disebabkan oleh kelelawar. Namun menurut Kementerian Kesehatan, sampai saat ini belum jelas tentang penyebab adanya virus corona ini.
Awal Mula Adanya Covid-19 di Indonesia
      Virus corona datang ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Hal itupun diumumkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa 2 orang yang tejangkit virus corona ini berasal dari Depok, Jawa Barat. Masyarakat Indonesia sangat cemas dan khawatir setelah mendengar kasus tersebut.
Gejala yang Biasa Dialami Penderita Covid-19
      Gejala umum yang biasa dialami oleh penderita Covid-19 yaitu demam, lelah, dan batuk kering. Tetapi ada beberapa pasien yang mengalami sakit kepala, sakit tenggorokan, hilangnya penciuman atau biasa disebut anosmia, diare, serta ada yang mengalami gangguan pernafasan juga. Virus corona atau biasa disebut Covid-19 bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali. Bisa saja menyerang bayi, anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, bahkan lansia sangat rentan untuk terjangkit virus corona.
Seperti yang kita ketahui, bahwa masa inkubasi virus corona yaitu 5 sampai 6 hari. Berjarak 1 sampai 14 hari. Penularan Covid-19 yakni melalui partikel berisi air, atau biasa disebut droplet. Penularan droplet terjadi ketika kita berada dekat pada seseorang yang sudah terjangkit virus corona. Sehingga bisa beresiko terkena mulut, hidung, dan mata.
Meningkatnya Kasus Corona Setiap Hari
      Kasus positif corona di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Hingga pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau biasa disebut PSSB. Saat masa PSBB berlangsung, banyak sektor-sektor yang harus ditutup, seperti kegiatan sekolah menjadi online, serta dibatasinya mobilitas sosial masyarakat, dan lainnya. Hal itupun berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Meskipun pemerintah sudah memberlakukan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar atau biasa disebut PSBB, kasus corona tidak kunjung menurun. Kasus corona semakin tinggi setiap harinya. Hal itupun menyebabkan beberapa rumah sakit penuh dan kewalahan hingga meninggalnya beberapa tenaga kesehatan. Serta menambah luka batin para tenaga kesehatan.
Datangnya Vaksin Sinovac di Indonesia
      Pemerintah dan masyarakat sangat cemas terhadap hal ini, hingga pada akhirnya tepat pada tanggal 6 Desember 2020, vaksin buatan Sinovac datang ke Indonesia. Pada saat itu vaksin yang datang sebanyak 1,2 juta. Presiden Joko Widodo menyebutkan masih ada jutaan vaksin yang akan didatangkan. Vaksin pertama dilakukan pada tanggal 13 Januari 2021. Saat itu Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang melakukan vaksin. Hal ini menjadi tanda dimulainya proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah Memberlakukan PPKM Darurat
      Tepat pada bulan Juni 2021, kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai lalai terhadap protokol kesehatan yang berlaku, seperti memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak minimal 1 meter. Kebanyakan masyarakat merasa sudah ada vaksin. Yang menurut mereka vaksin bisa 100% menangkal virus corona, padahal kenyataannya tidak seperti itu.
      Tepat pada tanggal 1 Juli 2021 pemerintah kembali memutuskan untuk mengadakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau biasa disebut PPKM Darurat. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dimulai sejak tanggal 3 Juli 2021 sampai 20 Juli 2021. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ini lebih ketat dari pada sebelumnya. Hal inipun menyebabkan mobilitas sosial masyarakat kembali dibatasi.
Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia
      Sampai saat ini tanggal 2 Juli 2021 kasus positif corona sebanyak 2.228.938 orang. 1.901.865 orang dinyatakan sembuh, serta 59.534 orang dinyatakan meninggal dunia. Pemerintah selalu menganjurkan untuk melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat atau biasa disebut PHBS. Maka dari itu mari kita rajin berolahraga, menghindari keramaian, konsumsi gizi seimbang, serta mengelola stress dengan baik.
