Bayemharjo, Wonogiri (08/02) -- Tidak terdapat informasi geospasial di Kelurahan Bayemharjo dan belum tersedianya peta penggunaan lahan di Kelurahan Bayemharjo, sehingga potensi lahan Kelurahan Bayemharjo belum dapat teridentifikasi. Tutupan lahan merupakan wujud nyata dari pengaruh aktivitas manusia terhadap sebagian fisik permukaan bumi. Bentuk tutupan lahan suatu wilayah terkait dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitasnya.Â
Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang mempengaruhi potensi penggunaannya, termasuk akibat dari aktivitas masyarakat. Informasi tutupan lahan dapat berupa pemetaan yang diperoleh melalui digitasi melalui citra satelit. Pemetaan wilayah yang dilakukan adalah dengan membuat peta tutupan lahan di Kelurahan Bayemharjo. Tutupan lahan memberikan informasi spasial mengenai aktivitas yang dilakukan masyarakat.
Pembuatan peta diawali dengan mengumpulkan informasi dari Sekretaris Kelurahan mengenai tutupan lahan di Kelurahan Bayemharjo. Tutupan lahan di Kelurahan Bayemharjo diklasifikasikam dalam 9 (sembilan) kelas, yaitu danau, telaga, embung, goa, hutan rakyat, pemakaman, perhutani, permukiman, dan tegalan. Selanjutnya mengunduh citra satelit Kelruahan Bayemharjo melalui Google Satellite. Kemudian mendapatkan pengarahan dari Sekretaris Kelurahan terkait penentuan batas lingkungan dan kelurahan yang dialakukan dengan digitasi citra pada software ArcGIS.Â
Setelah batas lingkungan dan kelurahan selesai didigitasi, dilanjutkan dengan digitasi klasifikasi tutupan lahan menggunakan ArcMap untuk mengidentifikasi setiap pixel menjadi klasifikasi tutupan lahan dengan kombinasi warna. Hasil akhir melakukan editing layout untuk menambahkan elemen-elemen dalam peta, seperti judul peta, skala, arah mata angin, legenda, dan sumber peta. Untuk hasil akhir, peta dicetak dalam ukuran A1, serta akan diserahkan kepada perangkat Kelurahan Bayemharjo.
Luas lahan di Kelurahan Bayemharjo seluruhnya adalah 1.105,82 Ha. Lahan di Kelurahan Bayemharjo didominasi oleh hutan rakyat seluas 553,86 Ha atau 50,09% dari luas keseluruhan lahan. Sementara itu, lahan milik Perhutani yang berada di Kelurahan Bayemharjo mencapai 49,93 Ha atau 4,52% dari luas keseluruhan lahan. Bentuk permukiman di Kelurahan Bayemharjo adalah berkelompok yang berada di masing-masing lingkungan. Luas permukiman di Kelurahan Bayemharjo adalah 49,93 Ha atau 4,52%. Sedangkan tutupan lahan yang yang paling sedikit adalah goa seluas 0,25 Ha atau 0,02% dari luas keseluruhan lahan.
Peta tutupan lahan dapat menjadi alat untuk mengarahkan masyarakat mengenali kondisi penggunaan lahan di Kelurahan Bayemharjo, seperti aktivitas masyarakat di sektor pertanian dapat dilihat dari tutupan lahan Kelurahan Bayemharjo.Â
Sebagian besar masyarakat di Kelurahan Bayemharjo bermata pencaharian di sektor pertanian. Tutupan lahan dapat menyediakan informasi terkait aktivitas manusia dan menggambarkan keterkaitan antara proses alami dan proses sosial. Tutupan lahan merupakan informasi yang sangat penting dalam sektor pertanian. Misalnya dalam kajian perluasan ladang baru. Perluasan ladang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan. Dengan adanya pemetaan wilayah, diharapkan dapat membantu dalam pengelolaan Kelurahan Bayemharjo.
Penulis : Aulia Al Nissa/KKN TIM I UNDIP KELURAHAN BAYEMHARJO
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T.
Lokasi : Kelurahan Bayemharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H