Mohon tunggu...
KKNMIT18_POSKO62SEDAYU
KKNMIT18_POSKO62SEDAYU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN MIT KE 18 UIN WALISONGO SEMARANG POSKO 62 DESA SEDAYU, GEMUH, KENDAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dalam Rangka Menyambut Tahun Baru Islam, Warga Desa Sedayu bersama Mahasiswa KKN Mengadakan Acara Baritan

8 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   15:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Menyambut Malam satu suro

Sedayu, 8 Juli 2024 -- Desa Sedayu kembali menggelar tradisi Baritan dalam rangka memperingati 1 Muharram. Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun ini menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu oleh warga desa. Baritan merupakan ritual syukur dan doa bersama yang dilaksanakan di perempatan jalan setiap RT, sebagai bentuk permohonan keselamatan dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Doc. Menyambut Malam satu suro
Doc. Menyambut Malam satu suro
Acara yang dimulai bakda sholat maghrib diawali dengan membaca surah Yasin, kemudian disambung dengan membaca doa awal tahun. Setelah itu dilanjutkan dengan acara Baritan yang dilaksanakan bakda sholat isya'. Baritan adalah tradisi turun temurun yang diadakan setahun sekali tepatnya pada bulan muharom atau dalam istilah jawa disebut sasi suro. Adapun susunan acara dalam tradisi Baritan meliputi do'a bersama dan makan bersama warga. Dalam hal ini para mahasiswa KKN UIN Walisongo posko 62 di desa Sedayu turut berpartisipasi membantu warga mempersiapkan acara dan memeriahkan acara Baritan sembari bercengkerama dengan warga Sedayu.

 ''Tradisi Baritan ini merupakan wujud syukur kita kepada Tuhan atas segala berkah yang telah diberikan. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga desa. "Ritual Baritan dipimpin oleh sesepuh desa, yang mana beliau memimpin doa dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Setelah itu, warga bersama-sama memanjatkan doa keselamatan dan kesejahteraan bagi desa Sedayu.

Doc. Meyambut Tahun Baru Islam
Doc. Meyambut Tahun Baru Islam
Usai doa bersama, warga menikmati makanan yang telah disediakan dalam acara makan bersama. Makanan tradisional seperti nasi gudangan atau urap,dan minuman seperti teh hangat serta aneka jajanan pasar menjadi hidangan utama. Acara makan bersama ini semakin menambah keakraban dan kebersamaan antarwarga.

Doc. Meyambut Tahun Baru Islam
Doc. Meyambut Tahun Baru Islam
Doc. Meyambut Tahun Baru Islam
Doc. Meyambut Tahun Baru Islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun