1. Potensi Penipuan
Salah satu risiko dari model bisnis C2C adalah kemungkinan konsumen membuat penawaran palsu atau adanya penipuan. Meskipun sebagian besar platform memperbarui kebijakan mereka untuk mencegah hal ini, para pelaku selalu menemukan celah untuk melakukan lagi. Oleh karena itu, platform C2C biasanya menawarkan cara untuk melaporkan aktivitas penipuan.
2. Pelanggaran Kebijakan
Mayoritas platform C2C memiliki aturan ketat yang harus disetujui oleh pembeli dan penjual saat mendaftar atau memposting di situs. Karena mungkin akan banyak risiko yang datang misalnya, membeli atau menjual produk palsu atau lisensi yang tidak sah sepenuhnya dilarang, dan akun dapat diblokir atau dihapus.
3. Ketidakpastian Kualitas
Dalam model C2C, kualitas barang dan jasa yang ditawarkan dapat sangat bervariasi. Pembeli terkadang bisa menjadi tidak puas dan berkonflik karena mereka tidak selalu dapat menilai kualitas produk secara akurat sebelum membelinya. Ketika memilih untuk melakukan transaksi, pengguna sering kali mengandalkan ulasan dari pengguna lain. Namun demikian, faktor subjektif dan ulasan palsu dapat memengaruhi sistem ini, sehingga tidak selalu dapat diandalkan sepenuhnya.
Mengadopsi peluang dan risiko dalam model bisnis C2C, terdapat cara sukses di marketplace menurut (Wibowo, 2023), yakni:
1. Pahami Platform Marketplace
Jika ingin berjualan di marketplace, penjual harus terlebih dahulu memahami platformnya. Setiap platform memiliki ekosistem, aturan, dan fiturnya sendiri yang harus dipelajari untuk mengelolanya.
2. Membuat Deskripsi Produk Yang Menarik