Mohon tunggu...
Aulia Ade Paramesty
Aulia Ade Paramesty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca buku khususnya novel

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku 11:11 Fiersa Besari, Sebelas Cerita Pendek Penuh Imaji

12 Desember 2023   20:24 Diperbarui: 12 Desember 2023   20:58 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RESENSI BUKU 11:11 Fiersa Besari, Sebelas Cerita Pendek Penuh Imaji


Resensi novel 11.11 menceritakan sebelas kisah yang menarik untuk dibaca. Tidak hanya membahas tentang kisah percintaan, melainkan ada banyak kisah dengan berbagai lika-liku kehidupan yang menarik untuk dibaca.

Novel 11:11 berisi tentang album buku kedua setelah "Konspirasi Alam Semesta". Buku ini menyajikan tema tentang pengorbanan cinta yang sulit di tebak oleh pembaca. Sama dengan buku sebelumnya, penulis juga menyelipkan pesan-pesan humanisme dalam setiap sub judul cerita. Sebelas cerita, Sebelas Lagu yang ada pada album buku Fiersa. Di 11:11 si Bung melompat dari zona nyamannya. Ia mengeksplorasi lebih jauh, menawarkan cerita yang tak lagi terbatas pada kisah di bumi atau kisah para manusia. Di 11:11 fantasinya melanglang buana hingga jauh ke alam lain dan merasuk ke sanubari makhluk lain.

Identitas Buku

Judul Buku               : 11:11(sebelas-sebelas)

Penulis                      : Fiersa Besari

Jumlah Halaman  : 302 Halaman

Ukuran Buku          : 13 x 19cm

Penerbit                   : Media kita

Kategori                  : Fiksi

Tahun Terbit        : November 2018

Harga Buku           : Rp.88.000

ISBN                         : 978-979-794-596-5

Sinopsis buku 11:11 Karya Fiersa Besari

    

    Novel 11.11 karya Fiersa Besari mempunyai 11 kisah cerita dengan karakter yang berbeda-beda. Diantaranya yaitu cerita Ainy, Melangkah Tanpamu, Acak Corak, Samar, Home, Tamaram, Glimpse, Kala, I Heart Thee, Harapan, dan Senja Bersayap.

Bagian pertama, Ainy bagian yang menceritakan tentang jodoh yang kemana- mana sebelum akhirnya menetap pada cinta sejatinya.

Bagian Kedua, Melangkah Tanpamu yang menceritakan tentang percintaan seorang nenek tua yang tidak dapat bersatu.

"Dan seperti kata Shakespeare, pertunjukan harus terus berjalan. Kurasa, hidup pun demikian"

Bagian Ketiga, Acak Corak yang menceritakan tentang percakapan pria dan wanita di halte bus.

Bagian Keempat, Home menceritakan tentang keluarga Ketika seorang Ayah tidak memiliki waktu bermain untuk anak. Suatu saat anaknya sekarat di rumah sakit, dan si ayah menyesal karena dia selalu tidak punya waktu dan menolak ajakan anaknya untuk bermain dengannya.

Bagian Kelima, Samara yang bercerita tentang seorang gadis yang sudah lama ditinggalkan ibunya. Samara memiliki boneka kucing yang bernama Gugu yang merupakan pemberian dari ibunya untuk Samara. Setiap harinya Samara selalu membawa boneka itu dan menganggap di dalam boneka itu ada ibunya sehingga membuat Samara menjadi seorang yang aneh dan hidup dalam kegelapan. Suatu saat Samara bermimpi Gugu membawanya jalan-jalan dan bertemu dengan ibunya.

Bagian Keenam, Tamaran merupakan cerita yang sulit di mengerti namun pada bab ini menceritakan tentang seseorang yang sekarat, hampir meninggal berakhir dengan tidak jadi meninggal dan sang ayah yang selalu berdoa agar diberi kesembuhan bagi sang anak "Aku belum membuat permohonan apa pun di hari ulang tahunku. Aku tahu Kau Maha Pemurah. Maka dari itu aku meminta, tolong jangan dulu panggil dia (sang anak) ke sisi-Mu." Sang ayah terus mengulang-ngulang doanya di sisi ranjang di rumah sakit tempat sang anak dirawat. Setelahnya, sang ayah malah merenggang nyawa, entah bagaimana. Barangkali mungkin adalah keajaiban. Kemudian kali ini Kirana yang berdoa persis seperti yang ia dengar dari sang ayah ketika ia sekarat dulu. Setelahnya ia mendengar kabar bahwa sahabatnya seakligus cinta sejatinya dinyatakan meninggal, kemudian kirana pergi menjenguknya dan terbaring lemah di samping rangjang Bujangga sambil berdoa. Setelahnya Bujangga kembali hidup, dan kirana merengganng nyawa.

Bagian Ketujuh, Dunia Kala menceritakan tentang kehidupan di dunianya planet Mars yang sudah digunakan oleh manusia selain bumi, dimana cinta seorang gadis yang mengalami cacat fisik menemukan cinta sejatinya yang menerimanya apa adanya tanpa harus berada di dunia lain.

Bagian Kedelapan, Glimpse menceritakan tentang seorang pria yang berusaha melupakan rasa cintanya pada wanita yang pernah di cintai.

Bagian Kesembilan, Harapan menceritakan tentang harapan seorang anak pembantu kepada seorang anak majikan.

Bagian Kesepuluh, I heart thee menceritakan tentang percintaan dua manusia yang mana sang pria lebih muda di bandingkan dengan umur sang wanita.

Bagian Kesebelas, Senja Tak Bersayap yang menceritakan tentang cinta dibalik surat saat di sel penjara.

"Kini aku yakin, bahwa harapan, sekecil apa pun, dapat menuntun seseorang yang dikungkung kegelapan untuk melihat secercah harapan".

Kelebihan Novel

Kelebihan novel 11.11 yaitu mempunyai cerita yang menarik untuk diikuti sampai akhir cerita karena alurnya begitu mudah dipahami. Selain itu, ada banyak nilai kehidupan dalam novel ini. Menarik, mudah di pahami oleh pembaca dengan banyaknya sub bab cerita, di akhir cerita selalu memberikan pesan humanitis, menyertakan judul lagu pada setiap sub bab cerita dengan menggunakan kode QR.

Kekurangan Novel

Sampul atau cover buku novel 11.11 terlihat sangat simple dan sederhana. Ada satu cerita yang sulit di pahami.

Novel ini bagus untuk dibaca kalangan remaja dan dewasa. Novel ini mengandung banyak pesan moral dan pesan humanitis yang bermanfaat. Dengan 11 cerita membuat pembaca tidak bosan karena cerita yang berubah-ubah dan konflik yang berbeda.

Tentang Fiersa Besari

Biasa disapa "Bung" seorang lelaki beruntung kelahiran Bandung, 3 Maret. Mengawali karirnya sebagai musikus sebelum akhirnya jatuh cinta pada dunia tulis-menulis. Selain menulis, Bung juga aktif berkegiatan di alam terbuka. Berkelana menyusuri Indonesia dan melihat realitas negeri ini membuat Bung gemar menyisipkan pesan humanisme dan sosial dalam karya-karyanya yang bertema cinta dan kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun