Mohon tunggu...
Aulia Nur Shadrina
Aulia Nur Shadrina Mohon Tunggu... Tutor - currently trying her best!

Penulis yang keseringan ga nulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Seraya Masih Diberi Umur oleh Sang Pencipta, Yuk, Segerakan Berangkat ke Baitullah!

10 Oktober 2020   21:32 Diperbarui: 16 Januari 2024   17:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jaweria Mushtaq di Website Pexels

Bayangkan menginjakkan kaki yang telah dibentuk penuh kasih sayang oleh Sang Pencipta di tanah suci milik-Nya, melihat bagaimana kota di depan netramu ialah saksi bisu sejarah manusia termulia di bumi dan langit menyebarkan agama yang paling benar, dan melaksanakan segala rangkaian kegiatan yang sucikan hati demi memenuhi salah 1 rukun iman-Nya. Tentu saja, itu semua adalah impian bagi setiap muslim. Sayang sekali, pergi haji tidaklah se-simpel itu. Bukan hanya kamu muslim di negara ini yang ingin menginjakkan kaki ke Baitullah, namun juga sekitaran 200 juta jiwa muslim di Indonesia menginginkan hal yang sama. Kira-kira per tahunnya, ada 100.000 orang yang mendaftar haji, jumlah ini tentunya tidak sebanding dengan kuota haji Indonesia per-tahunnya.  

Tentu saja, dengan adanya banyak insan yang antara memiliki kelebihan harta, murni ingin mendekatkan diri kepada-Nya, atau hanya ingin kesana sekedar untuk ngonten (semoga kita tidak termasuk di golongan ini, ya:)) menyebabkan masa tunggu haji menjadi tidak sebentar (banyak dari mereka juga ingin mendaftar). Belum lagi jarak ibu pertiwi ini dengan Arab Saudi bukanlah perjalanan yang bisa ditempuh selangkah dua-langkah, kecuali kamu adalah raksasa besar dengan tinggi ratusan meter… yang akan mengerikan. Oke, jangan dibayangkan. Antara tanah suci yang para muslim rindukan dan negara merah putih ini dipisahkan oleh air asin-Nya yang luas, menyebabkan kebutuhan finansial yang cukup banyak untuk melunasi biaya perjalanan, akomodasi, konsumsi, dan lain-lainnya. Dan yah, mari kita jujur dari awal (karna bohong itu dosa) kebutuhan finansial yang saya sebutkan diatas itu… tidak sedikit.

(Bagi non-orkay)

Emangnya, berapa sih masa tunggu haji? Well, menurut data dari Kemenag (Kementrian Agama), rata-rata masa tunggu haji ialah 18 tahun. Bayangkan, jika kamu mendaftar haji pada umur 35 tahun, kamu baru akan bisa berangkat saat kamu berkepala 6. Itupun, jika tidak ada halangan apapun. Misal nih, malaikat maut menjemput saat kamu berkepala 4 (selain Sang Pemilik Baitullah, umur tidak ada yang tahu!), atau situasi yang tak terduga terjadi, seperti pandemi ini, fyuh! 18 tahun ini juga, baru rata-rata masa tunggu loh. Masa tunggu di tiap daerah berbeda. Paling cepat adalah daerah Maluku, Sulawesi Utara, dan Gorontalo, masa tunggunya ialah masa tunggu rata-rata dikurangi 7 tahun. Nah untuk yang terlama… adalah wilayah Sulawesi Selatan, 2x nya masa tunggu rata-rata, 39 tahun! Wah, itu mah, hampir ½ nya umur rata-rata harapan hidup orang Indonesia sob, yang notabene, hanya 70 tahun.

Oke, sekarang realita keras soal lama-nya masa tunggu yang harus dijalani dengan mengelus dada penuh sabar sudah terbahas, sekarang, realita keras ke-2: biaya! Untuk haji reguler, dipatok harga sebesar 35 juta, dengan setoran awal 25 juta untuk mendaftar ke BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). Haji reguler, seperti yang sudah dituliskan di atas, memiliki masa tunggu rata-rata 18 tahun. Jika kalian termasuk golongan-nya Rafathar, kalian bisa memilih paket haji plus. Tentunya, paket ini memiliki fasilitas yang lebih mantap daripada haji reguler. Hotel untuk bermalamnya juga jaraknya cenderung lebih dekat dengan Ka’bah. Keuntungan lainnya ialah: masa tunggunya tidak selama haji reguler, kira-kira hanya sekitaran 6-7 tahun! Namun, tentu saja. Ada kualitas, ada harga. Haji plus dipatok dengan kisaran 114 juta dengan setoran awal 57 juta. Jika kalian ternyata adalah golongan sultan, bisa mendaftar haji furoda yang berharga 200 juta. Kalau saya mah, bukannya bisa membayar biayanya namun malah menangis melihat jumlah nol-nya. Oke lanjut.

Sekarang udah kepikiran di benak kamu kan, “Pantesan yang pergi haji kebanyakan lansia!” Padahal ya, banyak aktivitas haji yang membutuhkan fisik non-lansia (tentu saja ada lansia yang masih memiliki fisik yang kuat, sayangnya, itu jarang) misal aktivitas seperti tawaf 7x, yang notabene, 1 putaran saja jaraknya 405 meter. Jika dikali 7 berapa tuh? Itung sendiri ya, buat PR, wkwk. Anyway, ada juga sa’i yang juga membutuhkan bolak-balik jalan/lari keci, untuk lelaki, 7x. Lari ke Safa lalu balik ke Marwah dihitung 1 putaran, itu memerlukan fisik yang bugar!

Nah, masa muda adalah masa dimana kita banyak kelebihan, mau dari kelebihan waktu, fisik, maupun finansial, kenapa gak segerakan haji tanpa menunggu umur tua saja? Haji muda itu bukannya impossible, lho. Menurut data dari Kemenag, tahun 2017, jumlah Jemaah haji Indonesia yang berusia 30 sampai 40 tahun ialah 9,2%. Sedangkan, Jemaah haji usia 41 sampai 50 ialah 26,34%. Hm, bukan jumlah yang terlalu banyak. Namun bukan berarti tidak mungkin! Jika 30% dari mereka bisa haji muda, kenapa kita tidak?

Tapi, tapi, secara finansial belum cukup… kayak kata banyak orang bilang nih, haji jangan nunggu kaya! Kalau mau sukses melakukan apa-apa dalam hidup, pasti gak jauh-jauh dari niat dan planning, percaya deh! Untuk mewujudkan cita-cita haji kamu, kamu bisa membuka tabungan haji danamon syariah. Ada yang namanya Tabungan Rencana Haji Ib dari Bank Danamon. Tentu saja, semuanya dikelola dengan akad bagi hasil (Mudharabah). Jadi, secara syariah ya, jadi tidak perlu ada kecemasan batin karena ber-haji menggunakan uang riba.

Yang perlu diingat ialah, untuk bisa mendaftar haji diperlukan setoran awal 25 juta. Jumlah yang tidak kecil, tentu, tapi dengan komitmen dan persetujuan yang Maha Kuasa, tidak mungkin tidak bisa. Jangka waktu Rencana Haji Ib ini paling lama 6 tahun. Oke, ayo kita target sebelum 6 tahun 25 juta sudah terkumpul. Ingat, komitmen ya! Setiap kali mau hedonisme atau melihat barang mewah yang menggiurkan, bayangin gimana rasanya berada di rumah Allah! Dijamin, hati nurani pasti lebih memilih menabung daripada memenuhi hasrat duniawi tersebut.

25 juta bisa diraih kurang dari 5 tahun. Gimana nih itungannya? Sisihkan 18 rb per hari. Seminggu jadi 125 rb, lebih seribu malah. Jadi 125 rb tersebut jika dikumpulkan 4 kali, alias sebulan, bakal jadi 500rb. 500rb/bulan jika dikumpulkan secara konsisten setahun akan jadi 6juta. Dengan hitungan seperti ini, akan terkumpul 25 juta dalam waktu 4 tahun 2 bulan… gak nyampe 5 tahun, kan! Terus juga ada sisa sekitar 200 rb an dari 1000-an sisa nabungin 18 rb per minggu, mantap jiwa – kalo kata Jerome. Eh tapi inget ya, komitmen! Jangan sampe ga setor selama 3 bulan berturut-turut, karena kalo udah gitu, ntar rekening kamu akan ditutup otomatis!

Perhitungan biaya kelar, sekarang perhitungan umur, siiip matematika lagi. Pelajaran favorit kalian semua (nggak termasuk saya ya, pelajaran favorit saya mah, nggak ada, hehe). Misal nih, kamu mulai membuka tabungan rencana haji pada umur 22 tahun, lalu kelar pada umur 26 tahun. Dengan mengambil masa tunggu rata-rata, yaitu selama 18 tahun, kamu bisa berangkat haji pada umur 44 tahun. Kepala 4, masih lumayan loh! Oh iya btw, untuk para Ayah dan Bunda, si kecil juga bisa didaftarkan ke Tabungan Rencana Haji Ib lho, minimal umur 6 tahun ya! Untuk membuka Rekening Tabungan Haji di Bank Danamon sendiri, si kecil bisa didaftarkan pada umur 12 tahun.

Tabungan Rencana Haji Ib sendiri, selain memberikan notifikasi jika uang kamu sudah cukup untuk  mendaftar haji, juga memberikan asuransi jiwa syariah. Jadi semisal nasabah pada masa menabung, meninggal karna atau bukan karena kecelakaan, akan diberikan santunan duka sebesar 10 juta. Uang santunan ini juga berlaku setelah masa menabung, yaitu kematian yang disebabkan karena kecelakaan yang terjadi saat melakukan ibadah haji (tentu, dipanggil oleh-Nya di rumah-Nya yang berada di bumi ciptaan-Nya ini merupakan hal termulia yang diimpikan oleh setiap muslim yang shalih), saat masa tunggu keberangkatan haji (maksimal 2 tahun), atau meninggal saat kembali ke tanah air.

Nah, kan udah dapet 25 juta tadi nih, setoran awal berjumlah 25 juta tersebut bisa kamu setorkan untuk membuka rekening Tabungan Jemaah Haji di Bank Danamon. Jadi sama seperti Rencana Tabungan Haji Ib ya, Tabungan Jemaah Haji ini dijalankan secara syariah dan menggunakan akad titipan (wardiah) dengan biaya administrasi bulanan maupun penutupan rekening 0 rupiah, alias, gratis euy. Keuntungan membuka Tabungan Rekening Jemaah Haji ini ialah terkoneksi secara host to host dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kemenag RI.

Begitu membuka rekening jamaah haji, silahkan mendaftar dengan alur yang ditentukan. Pertama, calon jemaah akan menuju kantor. Kantor mana tuh? Jawabannya, kantor cabang Danamon sesuai domisili untuk membuka RTJH. Kemudian, lakukan pembayaran awal setoran biaya – kasih tuh 25 juta yang udah kalian tabung dengan segala komitmen dan kerja keras sob – setelah itu, kalian akan menerima bukti setoran awal BPIH, no. validasi dan virtual account-nya.

Kedua, calon jama'ah menuju Kantor Kemenag kabupaten setempat. Jangan lupa, bawa BPIH dan persyaratan lainnya, maksimal 5 hari kerja ya. Siapkan bolpen, lalu isi SPPH. Tahap akhir, kamu akan dapat nomor porsi, tinggal tunggu waktu keberangkatan kalian deh.

Jangan lupa, lunasi juga biaya haji-nya ya, setelah 25 juta terkumpul, kira-kira butuh 15 juta lagi agar lunas 35 juta. Dengan menggunakan strategi 18rb/hari di atas, 15 juta dapat diraih dalam waktu 2 tahun 6 bulan. Ingat, kurangin hasrat ingin berbelanja dan harus tetep, ga boleh lupa, komitmen! Ingat, pahala-nya Allah tuh lebih gede daripada barang duniawi mewah yang ada di etalase toko itu. Kalau haji yang kamu lakukan mabrur, kan bukan cuma kamu yang berterimakasih, tapi dirimu di masa depan yang sedang berleha-leha di surga, juga akan mengucapkan ribuan apresiasi-nya pada kamu.

Itu aja sih, sekilas urgensi haji muda dan tabungan haji. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi kamu-kamu calon pemilik gelar Hj./H. di depan. Semoga kita semua termasuk hamba terpilih-Nya yang dapat menginjakkan kaki di tanah suci-Nya. See you when I see you!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun