Oleh : Aulia Miftahul Jannah (Mahasiswa Departemen Fisika Universitas Andalas) dan Rico Adrial (Dosen Departemen Fisika Universitas Andalas)
Radioterapi, atau terapi radiasi adalah salah satu bentuk pengobatan yang menggunakan sinar energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang radioterapi, sejarah perkembangan radioterapi, serta jenis radioterapi dalam pengobatan kanker.
Apa itu Radioterapi ?
Radioterapi merupakan metode pengobatan kanker yang menggunakan radiasi pengion untuk membunuh sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Radiasi yang digunakan dalam radioterapi memiliki energi yang cukup untuk merusak sel-sel kanker, sehingga menghambat pertumbuhan dan penyebaran tumor. Teknik ini dapat dilakukan secara eksternal menggunakan mesin khusus atau secara internal dengan menempatkan sumber radiasi di dalam atau di dekat area tubuh yang terkena kanker. Teknik ini memiliki peran penting dalam pengobatan kanker dan sering digunakan bersama dengan terapi lainnya, seperti operasi atau kemoterapi.
Sejarah Radioterapi
Sejarah radioterapi dimulai pada awal abad ke-20 ketika penemuan sinar-X oleh Wilhelm Conrad Röntgen pada tahun 1895 membuka jalan bagi penggunaan radiasi dalam pengobatan. Pada tahun 1901, Ernest Rutherford menemukan partikel alfa, yang kemudian digunakan dalam pengobatan kanker. Pada tahun 1910-an, radioterapi mulai digunakan secara luas dalam pengobatan kanker, terutama untuk menangani kanker payudara dan kanker serviks.
Perkembangan teknologi dan penggunaan radiasi semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Penggunaan Radium pada tahun 1920-an mulai digunakan untuk brachytherapy, di mana sumber radiasi ditempatkan langsung di dalam atau di dekat tumor. Teknik ini memungkinkan pengobatan lebih tepat sasaran. Pada tahun 1950-an, perkembangan mesin Cobalt-60 menghasilkan sinar gamma yang kuat, digunakan dalam pengobaan berbagai jenis kanker. Pada tahun 1960-an, mesin Linear Accelerator (LINAC) ditemukan. LINAC menghasilkan sinar-X atau sinar elektron berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
Jenis RadioterapiÂ
Radioterapi Eksternal. Radioterapi eksternal adalah jenis radioterapi menggunakan mesin khusus yang memancarkan sinar-X intensitas tinggi ke area tubuh yang terkena kanker. Penggunaan radioterapi eksternal menematkan pasien di atas meja yang dapat bergerak untuk memastikan radiasi diberikan lebih akurat.
Radioterapi Internal. Radioterapi internal, juga dikenal sebagai brachytherapy, melibatkan penanaman sumber radioaktif di dalam atau dekat area kanker. Teknik ini dapat dilakukan dalam bentuk implan atau cairan. Radioterapi internal memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan radioterapi eksternal karena radiasi diberikan dari dalam tubuh, dekat dengan sel kanker.
Radioterapi Sistemik (Radioisotop). Radioisotop adalah zat radioaktif yang digunakan dalam berbagai aplikasi medis. Radioisotop ini memiliki sifat nuklir yang memungkinkan untuk menghasilkan radiasi yang dapat digunakan untuk mengobati kanker.
Linear Accelerator (LINAC)
Linear Accelerator (LINAC) merupakan salah satu alat radioterapi eksternal. LINAC adalah alat yang digunakan untuk membunuh sel-sel kanker dengan cara membunuh sel-sel kanker menggunakan radiasi sinar-X berenergi tinggi. Alat ini bekerja dengan mempercepat partikel bermuatan, seperti elektron, melalui medan listrik untuk mencapai energi tinggi sebelum diarahkan ke tumor atau area yang terkena kanker.
Keunggulan utama LINAC adalah kemampuannya untuk memberikan radiasi dengan presisi tinggi, meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitar tumor. LINAC dapat disesuaikan untuk berbagai ukuran dan bentuk tumor dan digunakan pada berbagai bagian tubuh, menjadikannya alat yang sangat fleksibel dan efektif dalam pengobatan berbagai jenis kanker.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H