Mohon tunggu...
Aulia MiftahulJannah
Aulia MiftahulJannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Departemen Fisika Universitas Andalas

Mahasiswa Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Radioterapi dalam Pengobatan Kanker

5 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   16:15 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Aulia Miftahul Jannah (Mahasiswa Departemen Fisika Universitas Andalas) dan Rico Adrial (Dosen Departemen Fisika Universitas Andalas)

Radioterapi, atau terapi radiasi adalah salah satu bentuk pengobatan yang menggunakan sinar energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang radioterapi, sejarah perkembangan radioterapi, serta jenis radioterapi dalam pengobatan kanker.

Apa itu Radioterapi ?

Radioterapi merupakan metode pengobatan kanker yang menggunakan radiasi pengion untuk membunuh sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Radiasi yang digunakan dalam radioterapi memiliki energi yang cukup untuk merusak sel-sel kanker, sehingga menghambat pertumbuhan dan penyebaran tumor. Teknik ini dapat dilakukan secara eksternal menggunakan mesin khusus atau secara internal dengan menempatkan sumber radiasi di dalam atau di dekat area tubuh yang terkena kanker. Teknik ini memiliki peran penting dalam pengobatan kanker dan sering digunakan bersama dengan terapi lainnya, seperti operasi atau kemoterapi.

Sejarah Radioterapi

Sejarah radioterapi dimulai pada awal abad ke-20 ketika penemuan sinar-X oleh Wilhelm Conrad Röntgen pada tahun 1895 membuka jalan bagi penggunaan radiasi dalam pengobatan. Pada tahun 1901, Ernest Rutherford menemukan partikel alfa, yang kemudian digunakan dalam pengobatan kanker. Pada tahun 1910-an, radioterapi mulai digunakan secara luas dalam pengobatan kanker, terutama untuk menangani kanker payudara dan kanker serviks.

Perkembangan teknologi dan penggunaan radiasi semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Penggunaan Radium pada tahun 1920-an mulai digunakan untuk brachytherapy, di mana sumber radiasi ditempatkan langsung di dalam atau di dekat tumor. Teknik ini memungkinkan pengobatan lebih tepat sasaran. Pada tahun 1950-an, perkembangan mesin Cobalt-60 menghasilkan sinar gamma yang kuat, digunakan dalam pengobaan berbagai jenis kanker. Pada tahun 1960-an, mesin Linear Accelerator (LINAC) ditemukan. LINAC menghasilkan sinar-X atau sinar elektron berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.

Jenis Radioterapi 

Radioterapi Eksternal. Radioterapi eksternal adalah jenis radioterapi menggunakan mesin khusus yang memancarkan sinar-X intensitas tinggi ke area tubuh yang terkena kanker. Penggunaan radioterapi eksternal menematkan pasien di atas meja yang dapat bergerak untuk memastikan radiasi diberikan lebih akurat.

Radioterapi Internal. Radioterapi internal, juga dikenal sebagai brachytherapy, melibatkan penanaman sumber radioaktif di dalam atau dekat area kanker. Teknik ini dapat dilakukan dalam bentuk implan atau cairan. Radioterapi internal memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan radioterapi eksternal karena radiasi diberikan dari dalam tubuh, dekat dengan sel kanker.

Radioterapi Sistemik (Radioisotop). Radioisotop adalah zat radioaktif yang digunakan dalam berbagai aplikasi medis. Radioisotop ini memiliki sifat nuklir yang memungkinkan untuk menghasilkan radiasi yang dapat digunakan untuk mengobati kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun