Mohon tunggu...
Aulia Azizah
Aulia Azizah Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Belajarlah yang giat agar anda bisa sukses

Kejarlah mimpi sampai ke negeri china

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencintai Tanpa Menikahi, Sudahi!

20 Januari 2020   20:16 Diperbarui: 20 Januari 2020   20:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika saat ini teman teman muda sedang meresahkan hubungan cinta kalian, tarik nafas dalam dalam lalu baca istigfar, sholawat, hamdalah dan tegaskan padanya "kau mencintai tanpa mau menikahi, cinta kita berakhir disini".

Seseorang yang mencintaimu, adalah hanya dia yang jujur dan berani datang pada orangtua mu. jika tidak, apalgi banyak alasan bisa dikatakan dengan kata kata "Cemen", sungguh tinggalkan saja dan jemput yang lain ya gais!

Seseorang yang betul mencintaimu, tak akan rela mengajakmu jalan jalan, mentraktir makan, menghabiskan pulsa buat sms-an den telpon telponan dan lain sebagainya, sebelum cintamu halal dan berlabuh di dermaga pernikahan.

Jika cintamu sudah halal, baru wajib pacaran, ajak jalan jalan, tratir traktiran, mesra mesraan, sms-an, telpol telpon-an dan WhastApp-an. 

Sudah berapa banyak saya menyaksikan para teman muda yang "gagal" dan hidup penuh penyesalan, ia menyesal karena 'dicolek' dan 'dipakai' sebelum waktunya. Katanya, itu bentuk kesetiaan. 

Sebagai antisipasi maka sudahi aktivitas yang melenakan sebelum terlambat demgan kiat sebagai berikut:

  1. Cukup! Yang sampai hari ini pacaran, akhiri dan putuskan! Tak ada kebaikan dalam pacaran. Yang gak setuju jangan ngeles dan ngedumel banyak cari alasan.
  2. Tobat! Tingkatkan ibadah ritual dan sosial, berbuat baiklah agar dia berkenan menjadikan kita orang baik, dan dipertemukan dengan jodoh yang baik. Lagi pula, dia yang baik hanya pantas berjodoh dengan yang baik. Jangan protes dan banyak cari alasan, lebih baik koreksi diri dan berusaha menjadi orang baik.
  3. Berdoa pada-nya dan minta restu orangtua. Makanya, jadikan orangtua mu sebagai sahabat curtat, sahabat terbaik yang siap menampung keluh kesah kita.

Nikmati saja perasaan itu, nikmati sebagai anugerah dari Allah SWT. Sementara rasa cinta membara, perkuat sholat istikharahmu. Mintalah petunjuk dari Allah akan siapa jodoh mu dan mohon dipercepat kedatangannya, karena rasa cinta itu begitu meganggu. Atau kalau memang belum waktunya lelaki itu menghampirimu, minta kepada Allah agar rasa itu tak terlalu melenakanmu dengan perbuatan sia sia, seperti panjang angan angan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun