Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Kreatif Mengolah Kata dari Penulis Mashdar Zainal

24 Mei 2018   22:08 Diperbarui: 24 Mei 2018   22:12 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya sudah lama saya tergelitik dengan cerpen karya Mashdar Zaenal ini, yang berjudul Laki-laki yang Kawin dengan Babi. Mengapa saya tergelitik dengan cerita ini? Selain judulnya unik dan bikin penasaran, saya juga bisa belajar banyak dari olahan kata yang dihasilkan dari kreatifitas penulis. Sungguh saya sangat terhibur. Susunan kalimatnya tak rumit, sebaliknya pembaca bisa tersenyum simpul saat membacanya, meskipun bukan jenis cerita komedi.

Saya hanya ingin berbagi tentang cerpen ini untuk sekedar sebagai wacana dan pembelajaran bagi penulis pemula seperti saya. Ada beberapa kalimat yang menurut saya unik dan beberapa ada yang mengambil dari padanan bahasa Jawa (karena penulis memang berasal dari Jawa Timur). Mau tahu apa saja kalimat tersebut ? Yuk, simak beberapa kalimat yang sudah saya pelototi .

  • Setahun silam, menjelang lingsirnya matahari...
  • Dengan tangan kanan masih menggenggam arit, dan tangan kiri mencengkeram sempalan dahan johar...
  •  ... ia lupa membereskan dahan-dahan johar yang berserak di teritis rumah.
  • "Kenapa ayamnya ditaruh di kurungan, bukan di kandang?"
  • ...ia masih suka pergi ke lapangan bocah-bocah cilik bermain bola, layangan...
  • ... angan-angan yang tak pernah berganti dari tahun ke tahun, sampai tubuhnya kisut.
  • ... ia selalu mencegatnya, lalu bertanya apakah ada gadis di luar sana yang belum menikah...
  • ...ia tinggal seorang diri di rumah yang dari hari ke hari makin berselengkat, seperti rumah tanpa penghuni.
  • ... ia mengoceh panjang perihal babi betina yang mendatanginya...
  • Dari hari ke hari, menyundul bulan, ayam-ayamnya semakin babar.
  • ...kemarau datang bagai mengaum. Memberangus hari-hari.
  • ...warga berurung menjadi satu, melabrak rumah bau di pinggir ladang ubi itu.
  • ... lantas menyodorkan oncor dan menjentikkan api pertama.
  • ... ia menjerit-jerit. Menggelongsor di tanah.

Kata-kata yang bergaris miring adalah kata yang berasal dari bahasa Jawa. Seperti lingsir, arit (sabit), sempalan, teritis, kurungan, bocah cilik, layangan, kisut, mencegat, babar (berbiak, menetas), oncor (obor), dan beberapa kosa kata yang baru yang saya baru tahu artinya, setelah intip kamus . Ada kata berurung, berselengkat dan pemanai . 

Begitulah ceritanya, saya belajar banyak dari cerpen ini. Sungguh luar biasa kosa kata Mashdar Zainal. Terima kasih banyak sudah memberikan wacana yang bermanfaat. 

Buat para penulis pemula, jangan berhenti belajar . Tetap semangat menjaga komitmen menulis ! Sepeti ranting pohon, teruslah menjalar ke langit apapun yang akan terjadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun