Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Perempuan Tak Kan Pernah Padam (Di Balik Buku "Salahkah Aku")

26 April 2018   13:55 Diperbarui: 26 April 2018   15:38 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan sengaja buku ini selesai cetak pada April 2018. Buku Kumpulan Cerpen yang terdiri dari 21 cerita tentang perempuan dengan segala dilemanya. Jadi buku ini semacam dari perempuan untuk perempuan. Berbagai kisah tersaji dan semuanya semoga bisa memberikan hiburan segar untuk pembaca.

Buku yang terdiri dari 151 halaman ini bercerita tentang cinta, sedih, benci, keraguan , sebuah pencarian , harapan dan berbagai rasa yang "sangat perempuan". Boleh juga buku ini dibaca untuk para lelaki untuk lebih memahami perempuan-yang susah di tebak. Karena setiap tindakan perempuan , selalu punya alasan. Entah alasan yang logis sampai abstrak. 

Bagi penulis pribadi, buku ini semacam keinginan terpendam, membukukan beberapa cerita dan ide yang lama berserakan .Juga tentu untuk memotivasi teman-teman dan Ananda yang suka membaca. Sebagian besar kisah ini berdasarkan kisah nyata, lalu diolah menjadi bingkai cerita. Sementara beberapa kisah lagi tentang keresahan hati dan kebimbangan yang menggoda. 

"Salahkah Aku?" adalah sebuah judul pada salah satu cerpen ini yang saya pilih menjadi judul buku, karena saya anggap mewakili keseluruhan buku ini yang penuh tanda tanya. Sepertinya cocok dengan berbagai macam pertanyaan yang baru-baru ini sedang ramai dibicarakan tentang perempuan dan Kartini. 

Sudahlah, tidak perlu juga mempertanyakan mengapa harus ada Hari Kartini, mengapa tidak Hari Soekarno, Hari Cut Nya' Dien dan lain-lain. Semua pahlawan Nasional itu berjasa. 

Yang paling penting adalah bertanya "Apa yang sudah kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini?". Tak ada gunanya mempertanyakan hal yang tidak penting. Sebagai perempuan, ayo memberdayakan diri denga segala potensi kita dengan maksimal. 

Tunjukkan passion kita. Berikan contoh pada anak-anak kita bagaimana kita berjuang dengan passion kita sampai titik darah penghabisan. Ikuti Komunitas-komunitas yang ada, baik di dunia maya atau nyata. Berikan yang terbaik yang kita punya untuk lingkungan sekitar kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun