Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Terkenal Berbuah Kesusahan

17 September 2017   11:27 Diperbarui: 17 September 2017   11:46 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang banyak yang bercita-cita menjadi orang terkenal. Entah menjadi selebritis atau publik figur. Tapi tahukah kita apa yang terjadi ketika mereka sudah menjadi terkenal ? Semua orang mengenalnya dan ingin berfoto dengan mereka? 

Saya bukan orang yang suka dengan berita gosip selebritis di televisi. Tapi saya gak sengaja baca info di bagian kanan beranda facebook. Ada dua berita yang bikin saya bertanya-tanya, sebegitu susahnyakah menjadi seorang selebritis ? Yang pertama Umi Pipik yang sekarang memakai cadar gara-gara waktu umroh tidak bisa sholat tepat waktu karena selalu di cegat orang-orang yang ingin berfoto dengannya. Setiap keluar dari hotel menuju masjid selalu banyak orang yang mengenalinya dan minta foto bareng. Akhirnya beliau menangis sejadi-jadinya. Dan berjanji memakai cadar untuk lebih khusuk beribadah kepadaNya. 

Berita kedua, selebritis Pevita Pearce dan Velove Vexia jalan-jalan ke Yogyakarta dengan memakai masker gelap dan memakai blangkon (topi khas Jawa). Mereka melakukan itu karena tidak akan bisa menikmati jalanan Yogya kalau tidak memakai masker. Mereka gak akan bisa berjalan santai, karena setiap orang akan memandangnya dan minta foto. Betapa tidak enaknya diserbu sama orang-orang dan harus pasang wajah senyam-senyum di depan kamera selama berjam-jam ? Kecuali ada bayarannya ya, syuting jadi bintang iklan misalnya.

Bukankah itu memang sudah konsekuensi menjadi seorang selebritis terkenal ? Iya , semua orang tahu. Mereka harus membayar dengan mahal konsekuensi itu. Mereka tidak lagi melenggang dengan santai di jalanan ramai. Inilah dampak trend media sosial . Orang-orang bangga kalau bisa berfoto dengan artis atau orang terkenal. Atau sekedar senang saja , apalagi orang daerah . Kalau orang Jakarta sendiri mungkin bosan melihat artis yang wira wiri di jalanan ibukota. 

Jadi saya berpikir bahwa sebuah keterkenalan tidak selalu membuat bahagia kok. Chester Bennington (vokalis Linkin Park) juga bunuh diri - yang saya duga hidupnya tidak bahagia. Kalau bahagia , mengapa harus bunuh diri?

Terkenal atau tidak , itu hanya sebuah "bonus" dari sebuah kerja keras. Terkenal bukan sebuah tujuan akhir , karena menurut saya terkenal adalah sebuah cobaan yang harus dijalani. Apakah kita kuat menjalaninya, karena tidak semua orang kuat menjadi orang terkenal. Ada yang terrtekan dan depresi atau melakukan tindakan melanggar hukum. Sudah banyak contohnya... So, jadilah terkenal dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun