Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Kamu Punya Buku Apa? Tukar Buku, Yuk!" Menyambut Hari Literasi Internasional

7 September 2017   09:16 Diperbarui: 8 September 2017   12:46 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://pustakawanjogja.blogspot.co.id/2016/03/peringkat-negara-literasi-di-dunia-no-1.html

Apalagi tuh Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap 8 September ? Pengertian Literasi bukan hanya soal keaksaraan atau bahasa, namun berkembang menjadi konsep fungsional pada dasawarsa 1960-an yaitu literasi berkaitan dengan berbagai fungsi dan keterampilan hidup (Sofia Valdivielso Gomez, 2008)  . (kanalinfo.web.id).  

Menurut UNESCO minat baca orang Indonesia 0,001 negara literasi ke-60 setingkat diatas juru kunci Botswana. Hah? Masa sih segitu parahnya ? Padahal Afrika Selatan peringkat 56. Rasanya tidak percaya melihat tabel yang ada. Yang menjadi peringkat 5 besar orang terpelajar adalah Finlandia, norwegia, Iceland, Denmark dan Swedia. 

Saya tidak ingin membahas peringkat Indonesia yang sangat parah dalam hal membaca dan memahami literatur. Tapi memang kenyataannya orang Indonesia merasa membaca itu adalah kebiasaan yang tidak terlalu penting. Yang penting untuk anak ya membaca buku pelajaran saja. Padahal di negara-negara lain, membaca itu bukan membaca buku pelajaran, tapi membaca buku apa saja untuk menambah pengetahuan dan wacana supaya luas. Yang harus saya tekankan bahwa anak yang suka membaca itu sangat berbeda dengan anak yang tidak suka membaca. 

Lalu pertanyaannya adalah bagaimana caranya supaya anak Indonesia bisa gemar membaca ?

1. Orangtua menyediakan bahan bacaan untuk anak.  Masih ragu untuk membacakan cerita sebelum anak tidur ? Dicoba saja yangbelum pernah mencoba. Tunggu bedanya nanti . Bagaimana karakter anak-anak yang suka membaca dan yang tidak. 

2. Ajak diskusi anak-anak tentang buku yang telah dibaca, untuk melihat sejauh mana pemahaman anak tentang pengetahuan yang telah dibaca. Tidak apa-apa buku berserakan dimana-mana , yang penting disediakan rak buku khusu untuk anak. Suasana rumah yang menunjukkan cinta sama buku, membuat anak-anak juga termotivasi untuk duka buku.

3. Di sekolah, harus ada perpustakaan yang memadai . Menyediakan bahan bacaan yang disukai anak, tentunya yang bermuatan positif dan berguna untuk pengembangan karakter . Dan tidak lupa sesekali Guru-guru memberikan tugas bagaimana kesimpulan dari buku yang sudah dibaca.

4. Anak-anak diajak untuk mengunjungi pepustakaan. Melihat begitu banyak orang-orang yang cinta dengan buku, cinta dengan ilmu pengetahuan. Anak-anak yang terbiasa dengan pemandangan seperti itu akan terbawa suasana dengan teladan yang ada. Mereka akan dengan mudah terimspirasi dan meniru kebiasaan orang-orang disekitarnya.  

5. Di sekolah , bisa diadakan program "Tukar Buku". Bisa bertukar buku dengan teman sebangku. "Kamu punya buku apa?". Yuk bertukar buku dengan teman. Saling meminjam , membuat kita kaya pengetahuan. Banyak kisah yang bisa menjadi pelajaran berharga, menjadi hikmah untuk menjadi lebih bijaksana, mempunyai karakter yang lebih baik dan saling menghargai sesasama.  

Manfaat Membaca Paling Joss

Manfaat yang paling menarik dari anak yang suka membaca adalah , tidak mudah terpengaruh dari pendapat orang lain. Karena sudah terbiasa dengan bacaan-bacaan , tulisan dan pendapat orang yang beraneka ragam. Menjadi orang yang "tidak kagetan". Karena aneka keajaiban, aneka kejadian luar biasa, sudah tersaji dengan baik dalam buku (yang baik) . Dan satu lagi, dengan membaca akan meminimalisir  bermain gawai pintar untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Daripada main game yang itu-itu saja, kan lebih baik membaca buku ?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun