Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sabtu Minggu Libur Sekolah, Anak Mengembangkan Minatnya

15 September 2016   10:11 Diperbarui: 15 September 2016   10:17 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Asyik ! " , itu komentar anak saya yang kelas lima SD saat saya menanyakan perihal wacana yang dilontarkan Mendikbud Muhadjir Efendy tentang hari Sabtu dan Minggu menjadi hari libur sekolah Nasional. Namanya anak-anak pasti senang bukan kepalang kalau libur. Artinya mereka dengan bebas bermain sesuka hati.
Pihak sekolah banyak yang menyambut baik gagasan ini . Karena ini merupakan salah satu tujuan penerapan pendidikan karakter.   Saya sebagai orangtua menyambut baik penerapan ide menarik ini, meskipun mungkin guru-guru akan mengejar target kurikulum yang harus selesai karena ada empat hari yang hilang selama seminggu.  Ini juga perlu dipikirkan bagaimana cara yang efektif untuk mengejar ketertinggalan pelajaran . Entah dengan menambah durasi waktu pelajaran di sekolah atau dengan cara yang lain. 

Tapi jauh lebih penting dari sekedar pelajaran di sekolah adalah pendidikan karakter untuk anak Sekolah Dasar. Ada 15 karakter yang harus dipunyai oleh anak-anak untuk bekal menjadi generasi penerus yang hebat . Dan karakter tersebut bisa dimaksimalkan pada hari libur Sabtu dan Minggu. Pengembangan karakter tersebut juga harus didiskusikan bersama anak. Misalnya menyusun kegiatan untuk Sabtu dan Minggu . 

Berikut 15 Karakter dan beberapa contoh yang bisa dilakukan orangtua bersama anak untuk mengembangkan karakter yang baik. Tidak harus mengeluarkan biaya mahal, tapi sangat bermanfaat bagi anak . 

1. Religius : Misalnya mengaji bersama sekeluarga setelah Maghrib  (untuk keluarga Muslim) , lalu mengobrol tentang sesuatu yang mengharuskan cinta pada sesama dan saling menghormati. Juga bisa melihat film bersama yang mengisahkan tentang keselarasan umat beragama di Indonesia . Contohnya film Tanda Tanya ? Bisa nonton di Youtube saja.
2. Toleransi :  Misalnya ketika kita mengajak anak-anak jalan ke mall, saat itulah kita bisa mengajak anak-anak untuk memahami begitu banyak orang dengan warna warni baju yang mereka pakai. Artinya mereka punya beragam style yang beda, beda suku, agama, RAS, tapi  tetap harus saling menghormati. 

3. Disiplin : Kita mengajarkan pada anak bahwa disiplin itu sangat penting untuk sebuah kesuksesan. Konsisten itu sangat penting . Misalnya anak-anak yang ingin mempelajari hal baru sesuai minat, bisa dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Misalnya les musik, memasak, fotografi dan lainnya. Semua harus dilakukan dengan disiplin. 

4. Kerja Keras : Orangtua memberikan contoh orang-orang yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kalau misalnya orangtua mempunyai toko atau usaha, anak bisa diajak untuk melihat-lihat bagaimana kesibukan orangtua yang bekerja. jadi anak-anak bisa berempati pada pekerjaan orangtuanya, selanjutnya akan respek pada orangtua yang bekerja untuk anak-anaknya dan keluarga. Misalnya orangtua mengajak jalan-jalan ke sawah. Melihat para petani yang membajak sawah dan menanam padi.

5. Kreatif dan Inovatif : Sabtu dan Minggu bisa melakukan kegiatan bersama anak yang kreatif. Misalnya membuat sesuatu yang bermanfaat dari barang bekas. Bisa browsing dulu di google mau bikin barang apa. 

6. Mandiri : Anak-anak bisa belajar melakukan hal yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Misalnya belajar mencuci bajunya sendiri atau menyeterika  seragam sekolah. Tentu disesuaikan dengan usianya yang pantas.

7. Demokratis : Memberikan pilihan-pilihan bagi anak yang ingin melakukan sesuatu. Misalnya liburan mau kemana. Anak-anak bisa memberikan pendapat dan alasannya sendiri.

8. Rasa Ingin tahu : Yang paling mudah adalah browsing apa saja yang ingin diketahui anak. Kita tanya apa saja bidang yan ingin diketahui anak. Tapi untuk menumbuhkan rasa cinta pada pengetahuan, anak-anak diajak pergi ke Perpustakaan umum terdekat atau jalan-jalan ke Toko Buku. Mereka bisa bebas memilih buku apa saja yang disukainya. kegiatan ini butuh dana lebih. Tidak harus ke Toko Buku seminggu sekali. Tapi misalnya sebulan sekali bisa dilakukan saat anak-anak punya nilai yang bagus di sekolah.

9 dan 10 . Semangat kebangsaan dan cinta tanah air : Semangat nasionalisme bisa kita tanamkan kepada anak-anak saat memasuki bulan Agustus. Banyak kegiatan Karnaval yang memperlihatkan semangat perjuangan bangsa Indonesia. Kita juga bisa mengajak anak-anak mengunjungi Museum. Museum Brawijaya (Malang), Museum 10 November (Surabaya), Museum Majapahit (Mojokerto) dan Moseum lainnya. Anak-anak akan memahami bahwa ada banyak perjuangan yang harus dilewati untuk kemerdekaan bangsanya.

11. Peduli dan Bersahabat : Mengasah kepeduliana anak dengan berbagai cara , misalnya saat ulang tahun anak, memberikan hadiah  kepada anak Yatim piatu , anak jalanan dan lainnya. Anak akan belajar bersyukur atas apa yang didapat dalam keluarga. 

12 dan 13 . Gemar membaca dan Peduli Lingkungan : Dua karakter ini sangat berkaitan. Anak yang suka membaca akan peduli lingkungan. Tentu saja bacaan yang bermanfaat. Bacaan yang menggugah , inspiratif. Bacaan yang baik akan memberikan dampak yang baik pula kepada anak. Akan ada gerakan dari dalam hati untuk peduli kepada lingkungannya. Misalnya kita bisa mengajak anak-anak berkebun, menanam pohon, bunga dan lainnya. 

14 dan 15 . Peduli Sosial dan Tanggungjawab : mengajak  Anak-anak untuk punya kepedulian kepada lingkungannya memang gampang-gampang susah. Misalnya mengajak menjenguk saudara yang sakit . Dan kita juga bisa mengajarkan anak-anak bertanggungjawab dengan cara memberikan tugas di rumah. Contohnya setiap sore harus menyiram bunga di depan rumah, menyapu halaman , memasak air panas, bikin teh untuk Ayah atau tugas lain yang tidak terlalu memberatkan anak. Semakin anak beranjak usia, mereka akan terus belajar melaksanakan tanggungjawab yang besar juga. 

Jadi nggak ada alasan untuk "hanya bermain" seadanya pada hari Sabtu dan Minggu. semua agenda kegiatan harus diatur dan terjadwal dan tercatat dengan baik. Karena program pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah tapi juga tenggungjawab orangtua . 

"Semoga tahun 2017 bisa terlaksana wacana ini "    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun