Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Senangnya Ada "Shopping Day" di Sekolah

6 September 2014   16:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah satu yang setuju dengan istilah Mompreneur. Menjadi seorang ibu yang juga seorang entrepreneur. Bukan sekedar berjualan. Tapi lebih dari itu. Berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang sekitar. Syukur-syukur ada orang lain yang menghargai dengan materi. Itulah Mompreneur. Tentu tidak melupakan menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak.

Do It For Duit

Ada yang bilang "lakukan saja apa yang kau suka" maka duit akan datang sendiri. Segampang itukah? Ya benar. Banyak dari teman-teman yang kesulitan untuk memulai apa yang akan dilakukan untuk bisnis. Usaha kecil-kecilan di rumah. Lalu harus melakukan apa? Menurut saya, ya cari potensi kita. Apa yang paling kita minati. Mungkin dari hobi memasak, hobi bertanam, hobi menggambar, hobi menulis atau apa saja yang bisa kita jadikan peluang usaha. Nah, kalau kita sudah menemukan minat kita, kita bisa berkonsultasi kepada teman-teman yang sudah duluan memulai usahanya. Kita bisa bertukar pikiran, kira-kira usaha apa yang cocok untuk kita. Jangan lupa juga untuk rajin mengikuti seminar-seminar bisnis, update info terbaru seputar trend usaha dan lainnya yang bisa mendukung usaha kita nantinya.

Belajar Menjadi Entrepreneur Sejak Dini

Kita tahu pemerintah sedang menggalakkan Program Entrepreneur untuk UMKM . Artinya, kita harus mendukung program ini untuk menjadikan Indonesia sebagai masyarakat kreatif. Misalnya dari SD, SMP, SMA diadakan "Shopping Day" (Hari Berjualan) di sekolah. Misalnya setiap dua bulan sekali diadalan semacam bazar atau pameran hasil karya anak-anak. Setiap kelas menjual karya mereka dan pembelinya ya anak-anak. Mereka harus menjual barang yang unik-unik yang tidak ada di pasaran. Misalnya kalau SD, menjual pernak pernik keperluan sekolah yang murah meriah. Seperti pensil desain lucu-lucu, tempat pensil desain unik atau lainnya. Keuntungan dari penjualan akan dimasukkan kas kelas. Sedangkan untuk siswa SMP atau SMA menjual barang yang inovatif. Misalnya makanan lawas dengan kemasan modern, atau berjualan baju-baju seken yang murah meriah, jual minuman yang unik dan lainnya. Dan jangan lupa akan ada pengharhaan khusus untuk kelas dengan nilai penjualan tertinggi.

Jadi, anak-anak tidak harus selalu dikejar dengan kurikulum yang sangat ketat setiap hari . Program Shopping Day ini , selain menjadi ajang refreshing , tapi juga menjadi ajang yang sangat efektif untuk menumbuhkan karakter kreatif dan punya jiwa entrepreneur (jiwa wirausaha) yang sangat dibutuhkan ketika terjun ke masyarakat nantinya.

Entrepeneur =SQ+ IQ+ EQ+FQ

Mengapa anak-anakperlu dilatih untuk menjadi wirausaha sejak dini? Karena kecerdasan Entrepeneur ini adalah perpaduan dari empat kecerdasan . Yakni : IQ (Kecerdasan Bawaan ), Kecerdasan Spiritual (SQ), Kecerdasan Emosi (EQ) dan Kecerdasan Finansial FQ).

SQ : Ketika anak-anak belajar berjualan, akan melatih kejujurannya dalam hal informasi produk dan lainnya.

IQ : Anak-anak akan belajar menghitung uang (matematika) , mengelompokkan barang, dan lainnya

EQ: Anak-anak akan belajar bagaimana menghadapi pembeli dengan ramah dan senyum. Tidak marah ketika pembeli cerewet dan lainnya. Anak-anak belajar menjadi publik figur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun