Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan pada manusia itu sendiri, berarati manjemen itu telah berlangsung sejak manusia ada di bumi. Pada zaman purba manusia menggunakan kekuatan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan hidupnya, kemudian manajemen juga berkembang mengikuti pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia.Â
Mempelajari sejarah dari manajemen merupakan hal yang penting untuk memperoleh gambaran tentang manajemen di masa lalu dan untuk menciptakan perkembangannya, kita juga harus mengetahui bagaimana manajemen itu berkembang dari masa lalu hingga saat ini yang tentunya masih terus berlangsung. Dalam manajemen ilmiah, variabel yang paling perlu diperhatikan adalah seperti berikut:
a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan.
c. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai atau karyawan.
d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Peranan manajemen dalam menentukan pilihan atas kebijakan yang harus digunakan perusahaan sangatlah penting, sebab didalamnya terdapat aspek-aspek yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan serta efektivitas yang dapat dilakukan perusahaan agar dapat meningkat. Selain itu, dalam manajemen juga ada prinsip-prinsip pembagian kerja diantara pada karyawan perusahaan.Â
Dengan adanya pembagian kerja, membuat karyawan memiliki konsentrasi akan pekerjaanya masing-masing yang juga berguna untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan, karena proses pengulangan yang terus menerus akan membuat peningkatan kemampuan pada karyawan dan juga menambah efisiensi pada kinerjanya. Dalam hal perbaikan kesejahteraan karyawan, ada metode yang disebut pemikiran upah (gaji) pada karyawan. Dalam pemberian upah terdapat beberapa metode yang dilandasi oleh teori yakni seperti berikut:
- Robert Owen (1771-1858)
Ia adalah seorang manajer beberapa pabrik pemerintah kapas di Skotlandia sejak tahun 1800. Adapun inti dari teorinya adalah bahwa peran SDM (Sumber Daya Manusia) adalah kunci keberhasilan perusahaan, mengubah standar jam kerja menjadi 105 jam, membatasi usia tenaga kerja yang akan dipekerjakan yakni tidak kurang dari usia 10 tahun dan juga ia membuat prosedur-prosedur kerja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja.
- Charles Babbage (1792-1977)
Ia adalah seorang profesor matematika yang telah banyak menggunakan gagasannya untuk mengefisienkan cara kerja pabrik. Adapun inti dari teori yang dipaparkan adalah melakukan penerapan prinsip-prinsip ilmiah akan meningkatkan produktivitas kerja dan menekankan biaya kebutuhan dan melakukan pembagian tenaga kerja berdasarkan kemampuan dan keterampilannya.
- Frederick W. Taylor
Pada teorinya yang menjadikan teori penerapan manajemen ilmiah sebagai titik tolak, ia memaparkan bahwa waktu untuk menyelesaikan kerja dapat dikorelasikan sesuai dengan upah yang akan diterima, yang artinya semakin cepat dan tinggi prestasi kerja akan semakin tinggi pula upah yang akan diterima.
- Henry L. Gantt (1861-1919)
Henry L. Gantt berdasarkan pengalamannya bekerja sama dengan Taylor yang mengemukakan teorinya yang saling berkaitan namun lebih teliti yakni, adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara karyawan dengan perusahaan, metode seleksi ilmiah ini untuk menentukan tenaga kerja yang tepat dan sistem bonus penggunaan instruksi dalam pengaturan tenaga kerja.
- Frank B (1968-1924) dan Lillian M. Gilberth (1878-1972)
Menurut kedua tokoh ini bahwa penelitian gerakan akan meningkatkan semangat kerja bagi pekerja. Hal ini dikarenakan adanya keuntungan-keuntungan fisik terhadap pekerja itu sendiri yang harus dapat memanfaatkan kemampuan secara optimal. Gagasan program pengembangan karyawan lebih ditekankan pada karyawan itu sendiri untuk mengembangkan dirinya melalui persiapan untuk dapat menerima jabatan yang lebih tinggi, penyelesaian pekerjaan tepat waktunya serta mampu memberi pelatihan terhadap penggantinya.
- Herrington Emerson (1853-1931)
Dia mencetuskan ide-ide yang diformulasikan dalam 12 prinsip, yaitu sebagai berikut:
a. Perumusan tujuan dengan jelas
b. Kegiatan yang dilaksanakan masuk akal
c. Tersedianya staf yang cukup
d. Terciptanya disiplin kerja
e. Pemberian balas jasa yang adil
f. Laporan terpercaya, cepat, tepat, dan kontinyu
g. Pemberian instruksi perencanaan dari urutan-urutan kerja
h. Adanya standar-standar dan skedul, metode dan waktu setiap kegiatan
i. Kondisi yang standar
j. Operasi yang standar
k. Intruksi-intruksi praktis tertulis standar
l. Balas jasa efisien rencana insentif
Peningkatan produktivitas telah sangat didukung dengan sistem pembagian kerja sesuai bagian dari suatu proses pekerjaan, adanya spesialisasi tertentu. Sementara itu, teknik-teknik efisiensi manajemen ilmiah seperti yang ditunjukkan dalam studi gerak dan waktu telah membuktikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat lebih efisien.
Kesimpulan
 Berdasarkan Pemaparan dan hasil dari teori-teori yang telah dikemukakan oleh berbagai ahli tersebut, Mayo dan rekan-rekannya menarik kesimpulan bawa kondisional baru yang diciptakan bagi pekerja di ruang test mempunyai peranan yang besar dalam meningkatkan produktivitas karyawan, dan terdapat 2 faktor penting, yaitu suasana kelompok dimana pekerja akan saling berinteraksi dalam lingkungan sosial yang saling mendukung untuk melakukan pekerjaan masing-masing dengan baik dan pengawasan yang lebih partisipatif untuk mendapatkan lebih banyak lagi informasi mengenai pendapat yang sering dikemukakan.
Nama: Aulia Septiani Waluyo
Mahasiswa Universitas Pamulang
Dosen Pembimbing: RIFKHAN S.Pt, MM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H