Mohon tunggu...
Aulia87 Himmelda
Aulia87 Himmelda Mohon Tunggu... -

An Ordinary Girl.SUka membaca, dan menulis untuk menghilangkan penat :)\r\n-let's be a friend

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Cinta Terakhir!!!

27 Juni 2011   07:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:08 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_116388" align="aligncenter" width="150" caption="#from google"][/caption] 'Aku bingung, kamu itu sayang ga sih sama aku' Dan tiba-tiba aku tersentak mendengar kalimat itu. Kalimat yang dulu sangat familiar selama 6 tahun. Entah dari mulut cerewet ku atau dari mulut judes nya :) dan sekarang, aku mendengarnya dari mulut seorang sahabat pria yang sudah sekian lama bersabar menemaniku untuk pulih dari luka hati. Kejam memang, saat seharusnya aku berfikir untuk menjawab pertanyaan Dion (sebut saja dia begitu) alam bawah sadarku justru berpetualang mengulang semua adegan setiap kali kalimat itu terlontar dalam hubungan terakhirku. Dan... 'Jangan-jangan si gendut selama 6 tahun kemarin juga berfikir begitu y?' Dan sebuah keajaiban karena Dion menanggapinya dengan senyum. Dia sahabatku, sahabat terbaik yang mendengar seluruh cerita hidupku tanpa sensor. Entah mengapa aku begitu percaya padanya. Pesan terakhir dari dia, saat wajahku beelumur air mata dan suaraku tinggal isak sampai terbatuk-batuk ( how pathetic i am? ) adalah... 'Kalo ntar ayang punya pacar lagi, buat dia merasa berarti ya' Saya sendiri selalu serba salah dalam arti membuat pacar 'ada'. Karena aku mandiri, aku terbiasa untuk tidak menggantungkan diri pada siapapun. Aku terbiasa untuk tidak meminta tolong jika memang bisa kuselesaikan sendiri. Aku terbiasa mengurus semuanya sendiri. Aku terbiasa dan menyukai saat aku harus mengurusmu. Menyiapkan makan untukmu, menyetrika pakaianmu, mengusap kepalamu saat kamu tertidur. Aku menikmati setiap peran itu. Dan mungkin tanpa sadar, aku menjadi terlalu mandiri. Saat aku mulai pergi sendiri tanpa kamu, saat aku membayar semua belanjaanku sendiri, saat aku memilih pakaian yang ku inginkan sendiri, tanpa meminta kesediaanmu menemani. Bukan karena aku tak mau. Karena aku ga mau kamu repot, ketambahan memikirkan aku. Oh Tuhan.. Aku tidak pernah sadar... Sampai saat Dion berkata begitu. Mungkin kamu benar, aku terlalu sibuk mengurus semuanya sendiri. Sampai aku lupa aku memiliki mu untuk ku buat 'ada'. Maaf karena aku tersadar terlampau telat. Aku begitu membutuhkanmu, sampai saat aku kemana-mana sendiri pun selalu ku anggap kamu ada. Mana ada yang berani mendekatiku sih, wajahku kan judes banget. Sampai saat aku tersenyum, aku adalah neraka :) heheeee... Amas.. Pesan terakhir itu akan kujalani. Akan kubuat kekasihku (jika nanti aku jatuh cinta lagi) merasa bahwa ia ada. Akan kujaga dia sekuat hatiku. Ailopyu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun