Mohon tunggu...
aulia
aulia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Interaksi Pada Kehidupan Sosial

8 Januari 2025   20:59 Diperbarui: 8 Januari 2025   20:59 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan ssial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yag satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdpa simbol, di mana simbol diarikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknana diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

Sebelum dijelaskan lebih lanjut, berrikut adalah penjelasan interaksi sosial menurut para ahli :

Menurut Herbert Blunner

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process.

Menurut Glin

Interaksi sosial dijjelasan oleh Gilin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antara kelmpok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Menurut Bonner

Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksinya dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.

Menurut Walgito

Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan.

Menurut Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto berpendapat bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial.

Menurut Murdiyatno dan Handayani

Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

A. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Sebagai manusia kita tidak lepas dengan interaksi dalam kegiatan sehari-hari, karena manusia makhluk sosial sudah pasti manusia akan membutuhkan seseorang untuk menjadi teman hidup. Namun agar lebih jelas, dalam interaksi sosial terdapat 2 syarat, yaitu :

Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan tanpa harus menyentuhnya, seperti misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang bersangkutan. Dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu sama lain dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan yang lainnya yang tidak perlu memerlukan sentuhan badaniah.

Kontak sosial dibagi menjadi dua, yaitu :

  • Kontak sosial bersifat primer : Kontak sosial terjadi secara langsung seperti bertatap muka.
  • Kontak sosial bersifat sekunder : Kontak sosial terjdi secara tidak langsung atau menggunakan media penghubung seperti telepon, surat elektronik bahkan melalu pesan media sosial.

Komunikasi

Dalam interaksi sosial, komunikasi merupakan hal yang snagat peting dengan maksud adanya saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap bahkan gestur untuk menyampaikan pesan. Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seulas senyum misalnya, dapat ditafsirkan sebagai keramah tamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukan kemenangan. Dengan demikian komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan dan atau antar kelompok. Tetapi disamping itu juga komunikasi bisa menghasilkan pertikaian yangterjadi karena salah paham yang masing-masing tidak mau mengalah. Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui olek kelompok lain aatau orang lain. Hal ini kemudain merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.

B. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Asosiatif

Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kesatuan. Bentuk interaksi sosial asosiatif bisa berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi.

  • Kerja Sama adalah suatu usaha yang dilakukan bersama antara individu atau kelompok. Tujuan kerja sama untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama. Contohnya itu gotong royong.
    Gotong royong merupakan contoh interaksi sosial asosiatif. (Sumber: ugm.ac.id)
    Gotong royong merupakan contoh interaksi sosial asosiatif. (Sumber: ugm.ac.id)
  • Asimilasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan berbeda yang melebur menjadi suatu kebudayaan baru yang menghilangkan ciri budaya lama.
  • Akulturasi adalah perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. Contohnya itu bangunan Masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi antara budaya Jawa, Hindu, dan Islam.

Disosiatif

Bentuk interaksi sosial disosiatif adalah jenis interaksi sosial yang lebih mengarah kepada perpecahan, baik antar individu maupun kelompok. Adapun macam-macam interaksi sosial disosiatif meliputi, persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertentangan (konflik).

  • Persaingan (Kompetisi) adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Misalnya, kompetisi renang pada ASEAN GAMES.
  • Kontravensi adalah suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan. Ini seperti perasaan iri atau dengki, biasanya orang yang sedang melakukan kontravensi akan lebih sering berbicara dalam hati karena mereka menyembunyikannya.
  • Petentangan (Konflik) adalah proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.

Akomodatif

Akomodasi adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai.

  • Koersi adalah bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dengan menggunakan paksaan, ancaman, tekanan, maupun kekerasan.
  • Kompromi adalah bentuk usaha dalam meredakan masalah yang terjadi antara dua belah pihak melalui pengurangan tuntutan
  • Konsiliasi adalah usaha yang dilakukan pihak tertentu untuk mempertemukan keinginan antara kedua belah pihak yang berkonflik, sehingga dapat meyelesaikan masalah.
  • Arbitasi terjadi ketika pihak ketiga membantu meredakan pertentangan yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan dapat memberikan keputusan yang mengikat pihak-pihak yang berkonflik.
  • Mediasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan oleh pihak ketiga dan bersifat netral. Jadi, keputusan akhir tetap dikembalikan kepada kedua pihak yang berkonflik.
  • Ajudikasi merupakan proses penyelesaian masalah melalui meja hijau (jalur hukum).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun