Mohon tunggu...
aulia herlita
aulia herlita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

saya wanita hebat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ini Rumah Kita, atau Mereka?

11 Februari 2024   20:38 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)

Tergesernya posisi warga lokal dengan keberadaan para WNA yang berdatangan. Datang untuk berwisata dan menjadi pendapatan negara nyata nya banyak dari mereka malah  mencari nasib disini

Keadaan Bali 

Salah satu pulau yang terkenal akan keindahan alam dan kebudayaan nya adalah pulau  dewata Bali, pulau ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat setempat melaikan kecantikannya  diakui sampai keluar negeri. 

Status nya yang akui menjadi wisata alam yang paling diminati oleh warga local dan  turis membuat Bali menjadi tempat yang cukup ramai dikunjungi sepanjang tahun hal ini  membuat Bali menjadi lokasi stategis untuk memulai bisnis. 

Maraknya turis di Bali telah memberikan dampak positif terhadap industri pariwisata,  tetapi pada saat yang sama, juga menimbulkan beberapa dampak negatif, termasuk kesulitan  dalam persaingan mencari pekerjaan bagi penduduk setempat.  

Masalah muncul ketika peningkatan permintaan tenaga kerja tidak sebanding dengan  peningkatan lapangan pekerjaan di sektor-sektor lain. Hal ini dapat menyebabkan persaingan  yang ketat di antara penduduk setempat untuk mendapatkan pekerjaan, terutama pekerjaan  yang terkait langsung dengan industri pariwisata. 

Dampak kehadiran turis di pulau Bali 

Maraknya turis juga dapat berdampak pada harga properti dan biaya hidup secara  keseluruhan. Seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata, harga tanah dan properti  cenderung naik, membuat sulit bagi masyarakat lokal untuk memiliki atau menyewa tempat  tinggal dengan harga yang terjangkau. Selain itu, meningkatnya permintaan dari wisatawan  dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa sehari-hari. 

Lonjakan harga properti dan barang-barang pokok dapat terjadi karena meningkatnya  permintaan dari para turis. Hal ini dapat menyulitkan masyarakat lokal yang mencari tempat  tinggal dan berpengaruh pada biaya hidup mereka. Oleh karena itu, masalah persaingan untuk  pekerjaan tidak hanya terjadi di sektor pariwisata, tetapi juga dalam sektor-sektor lain yang  terkait dengan kebutuhan dasar. 

Sikap Wisatawan di Bali 

Wisatawan asing yang datang ke Bali memiliki sikap yang tidak jarang kurang baik, hal  ini dikeluhkan oleh warga setempat atau pribumi berstatus warga asing namun, sikap para  wisatawan ini bersikap layak nya Bali adalah milik mereka sering mengendarai motor secara  ugal-ugalan tanpa helm, berkelahi sambil mabuk, melanggar adat lokal, dan yang paling  merugikan adalah bekerja ilegal padahal hanya punya visa berkunjung.

Sikap wisatawan yang sudah kelewat batas membuat warga Bali geram namun jumlah  mereka yang semakin hari semakin banyak bahkan dapat menyaingi jumlah masyarakat asli  Bali itu sendiri. Kasus pemerasan yang dilakukan oleh supir taxi kepada wisatawan asing masih  didalami kita tidak bisa hanya melihat dari satu sisi, walau saat ini status supir taxi tersebut  telah ditangkap dan menjadi tersangka. 

Melihat keberadaan bali yang semakin hari semakin sulit untuk mencari pekerjaan  membuat warga setempat merasa kesulitan bertahan hidup di sana karena himpitan ekonomi  membuat warga melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan tindak kriminal menjadi  jalan tengah saat keadaan terus mendesak. 

Para wisatawan yang semakin hari semakin berani hingga mereka dapat membuka  usaha secara ilegal di bali marak terjadi mulai dari hal kecil seperti jasa fotografi, latihan  bersepeda motor, berselancar, cukur rambut, sampai jualan sayur mereka lakukan untuk  mendapatkan pundi- pundi penghasilan. 

Bisnis di Bali cukup menjanjikan 

Membuka bisnis bukan hal yang sulit di Bali dengan prospek keuntungan yang tidak  kecil membuat para wisatawan berbondong- bondong mengikuti hal tersebut dan membuat  persaingan pekerjaan dengan warga lokal menjadi tidak sehat warga setempat yang merasa Bali  adalah rumah mereka merasa terasingkan oleh para wisatawan yang datang ke Bali. 

Hal ini juga didasari akibat perang Rusia-Ukraina yang membuat para warga negara  tersebut memilih Bali untuk menjadi tempat tinggal yang nyaman. Walau visa yang mereka  punya adalah visa kunjungan mereka dengan mudah untuk memperpanjang dengan pergi ke  Malaysia dan Kembali ke Bali sewaktu visa nya sudah diperpanjang dan melakukan hal yang  sama tersebut berulang kali. 

Melihat kasus yang diduga adalah tindak pemerasan yang dilakukan oleh supir taxi di  bali kita sebagai warga negara Indonesia harus melihat tidak hanya dari sisi video yang viral di  media sosial saja tetapi juga faktor pendukung sang supir melakukan hal tersebut, tidak lain  hal ini terjadi dikarenakan himpitan ekonomi yang mana terjadi karena para wisatawan asing  yang hadir kembali tetapi tidak mematuhi peraturan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun