OLEH: KELOMPOK 26 KELURAHAN LIDAH KULON KKN BBK TEMATIK UNIVERSITAS AIRLANGGA
Setelah berhasil dengan KKN Tematik Kampung Emas tahun 2022 yang bertema "Penguatan Lima Pilar dalam Percepatan Penurunan Stunting", yang dilaksanakan di 144 kelurahan di Kota Surabaya, tahun ini Universitas Airlangga Bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur melaksanakan kegiatan BBK Tematik Kampung Emas dengan tema Kampung Emas Madani: Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya. Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi nyata Perguruan Tinggi dalam mendukung program prioritas nasional dalam menurunkan prevalensi balita stunting di Indonesia.
Pelaksanaan Kampung Emas tahun ini berbeda dengan kegiatan tahun lalu yang melibatkan sekitar 432 mahasiswa di 144 kelurahan di Kota Surabaya, tahun ini kegiatan yang didukung oleh sumber pendanaan dari Dinas 7 Buku Panduan Kampung Emas 2023 Kesehatan Kota Surabaya melibatkan 459 mahasiswa yang akan diterjunkan di 153 kelurahan di Kota Surabaya.
Stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang baik dalam jangka Panjang akibat pemberian makanan yang tidak memenuhi standart kebutuhan gizi anak-anak. Stunting bisa terjadi saat janin masih dalam kandungan dan baru terjadi hingga anak berusia dua tahun (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Di Indonesia, permasalahan Stunting terus menerus menjadi perhatian khusus, sehingga Universitas Airlangga melaksanakan kegiatan ini. Kelompok 26 yang turun langsung ke Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri ikut serta memantau dalam kegiatan ini. Kelompok 26 Kelurahan Lidah Kulon berhasil melakukan survey dan mengumpulkan data tentang Ibu Hamil, Catin Perempuan, dan Balita untuk dilakukan wawancara yang selanjutnya akan diolah untuk dilakukannya suatu Intervensi.
Kelompok 26 yang beranggotakan 3 orang, antara lain Canneysha Lathiefa Zahra dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fanny Ayu Rahmawan dari Fakultas Keperawatan, dan Aulia Fatimah dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Kelompok 26 dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yaitu Ibu Dr. Ni Luh Ayu Megasari, S.Gz., M. Ked. Trop. Program tersebut dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2023.
Kegiatan Kampung Emas 2023 berfokus pada beberapa Program penting seperti, LADUNI (Layanan Terpadu Pra Nikah); SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi); dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan Lokal, Seimbang, Beragam, Berbasis Hewani).
Pada pelaksanaan kegiatan Laduni dilakukan intervensi kepatuhan dalam mengkonsumsi suplemen Multiple Micronutrients (MMN). Pada kegiatan SBCC-BESTIEZ dilakukan sosialisasi dengan memberikan edukasi mengenai isi piringku, anemia, KEK, laduni, pembagian leaflet dan poster edukasi khususnya untuk Ibu Hamil dan Catin Perempuan. Selanjutnya, pada Formulasi Pangan Beriman dilakukan kegiatan pengenalan produk pangan lokal melalui pengembangan formula dan praktik pengolahan makanan berbasis pangan protein hewani dengan menyesuaikan nilai ekonomi di daerah Lidah Kulon.
Kelompok 26 melakukan wawancara dan survey lapangan kepada 9 Ibu Hamil dan 6 Calon Pengantin Perempuan di Lidah Kulon untuk pengisian Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) dan 24-H Food Recall, survey pasar, dan dokumentasi kegiatan pemberian makan bayi dan anak (PMBA). Setelah itu, dilakukan pemberian intervensi berupa Edukasi Kesehatan yang dilaksanakan di Aula Lantai 2 Puskesmas Lidah Kulon serta dihadiri oleh beberapa responden, ibu Kader Surabaya Hebat (KSH), Kepala Puskesmas Lidah Kulon, Bapak Lurah dari Kelurahan Lidah Kulon, dll.
Dengan adanya kegiatan Kampung Emas Madani 2.0 ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk dapat membantu memerangi percepatan penurunan stunting dan diharapkan angka stunting akan terus menurun dari waktu ke waktu agar segala rancangan yang telah dibuat pemerintah menghasilkan hasil yang baik, khususnya di Kelurahan Lidah Kulon. Dengan menurunnya angka prevalensi stunting artinya masyarakat dan pemerintah berhasil melakukan intervensi yang telah dilaksanakan bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya